Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Muhyiddin Yassin Bakal Bertemu Raja Malaysia, Sinyal Mengundurkan Diri?

Kompas.com - 15/08/2021, 11:14 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

PUTRAJAYA, KOMPAS.com – Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin akan bertemu dengan Raja Malaysia Sultan Abdullah Ahmad Shah pada Senin (16/8/2021).

The Star mewartakan, pertemuan tersebut memunculkan indikasi yang mengarah pada keputusan Muhyiddin untuk mundur dari jabatannya.

Sejumlah sumber di kabinet mengatakan, Muhyiddin sudah memberitahu para pemimpin dan pejabat dari koalisi Perikatan Nasional tentang niatnya untuk bertemu sang Raja.

Baca juga: PM Malaysia Disebut Tak Lagi Punya Legitimasi, Kehilangan Dukungan Partai Sekutu dan Oposisi

Seorang menteri senior mengatakan, pengumuman resmi akan dibuat setelah Muhyiddin bertemu dengan Sultan Abdullah di Istana Negara.

Dia mengatakan Muhyiddin teguh pada pendiriannya untuk mundur. Pasalnya, Muhyiddin disebut merasa tidak memiliki pilihan lain karena tidak lagi mendapat dukungan dari mayoritas Parlemen.

Posisi Muhyiddin juga tidak dapat dipertahankan setelah oposisi menyuarakan penolakan langsung terhadap tawaran reformasinya.

Ketika kabar burung mengenai keputusan Muhyiddin untuk mengundurkan diri mulai menyebar, para pemimpin Perikatan Nasional dan Barisan Nasional bertemu dan menggelar pertemuan hingga larut malam.

“Ada langkah-langkah untuk menjaga keutuhan pemerintahan Perikatan (Nasional) menyusul keputusan Muhyiddin untuk mengundurkan diri dari jabatannya,” kata seorang sumber dikutip The Star.

Baca juga: Terancam Lengser, PM Malaysia Muhyiddin Yassin Cari Dukungan Oposisi

“Tetapi apakah pemerintah Perikatan (Nasional) masih akan bergantung pada apakah kedua pihak masih setuju untuk membentuk mayoritas (di Parlemen),” imbuh sumber tersebut.

Seorang sumber dari Perikatan Nasional menggambarkan bahwa saat ini Partai UMNO memainkan peran kunci bersama dengan koalisi Gabungan Parti Sarawak.

Jika Partai UMNO dan Partai Bersatu mencapai kesepakatan, maka mereka juga perlu mendapat dukungan dari partai pro-pemerintah lain di Parlemen yakni PAS, MCA, MIC, GPS, PBS, STAR dan independen.

“Jika itu terjadi, maka mereka akan memberikan nama kepada Raja tetapi jika mereka tidak bisa, maka tidak ada cara untuk menyelamatkan pemerintah. Itu berarti seluruh Kabinet juga harus mengundurkan diri,” kata seorang sumber seraya menambahkan bahwa konsekuensinya sangat besar.

Sumber itu menambahkan, konsekuensi di tingkat negara bagian berpotensi muncul bila kedua belah pihak telah bekerja sama, dan itu akan memengaruhi keputusan mereka.

Baca juga: Mengaku Enggan Pertahankan Kekuasaan, Muhyiddin Yassin Janji Gelar Pemilu Malaysia Juli 2022

Di sisi lain, Pakatan Harapan yang merupakan oposisi di Parlemen telah mengumumkan dukungan mereka terhadap Anwar Ibrahim sebagai perdana menteri.

Kemarin, Muhyiddin tak henti-hentinya melakukan pertemuan dengan para menteri dan pimpinan dari partai pro-pemerintah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com