Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Untung Besar-besaran, Persenjataan AS dari Humvee hingga Amunisi Berhasil Direbut

Kompas.com - 14/08/2021, 15:16 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

"Krisis saat ini adalah skenario terburuk yang dipertimbangkan ketika membuat keputusan pengadaan," lanjutnya.

Baca juga: Kandahar Direbut Taliban, Pengamat Tandai Awal dari Berakhirnya Pemerintahan Afghanistan

Propaganda

Sebuah video menunjukkan seorang milisi Taliban dengan sepeda motor merah, dari kepala hingga kaki lengkap dengan seragam pemberontak, menatap sebuah helikopter militer yang parkir di landasan bandara Kunduz.

Disebutkan itu adalah gambaran kegembiraan Taliban yang tercermin atas seluruh wilayah yang dikuasai.

Kelompok pemberontak sepertinya akan terus memamerkan hadiah besar yang didapatnya, tetapi setidaknya pesawat militer tidak akan berdampak di medan perang tanpa pilot.

"Itu hanya untuk tujuan propaganda," kata mantan analis kontra-terorisme CIA Aki Peritz mengatakan kepada AFP.

Menurutnya, Taliban akan lebih memanfaatkan senjata ringan AS dan kendaraan yang digunakan untuk menavigasi medan yang kasar di negara itu.

Baca juga: Kanada Akan Menerima 20.000 Pengungsi Afghanistan Target Sasaran Taliban

Ditambah dengan berkurangnya moral tentara, Taliban akan meningkatkan ancaman kepada pemerintah yang didukung Barat.

Saat krisis di Afghanistan berlangsung, pemerintahan Biden mengatakan akan tetap melengkapi militer Afghanistan yang di ambang kehancuran.

Pengamat Timur Tengah telah memprediksi hal itu terjadi di Afghansitan dengan melihat pengalaman di Irak.

Setelah penarikan AS dari Irak, kelompok ISIS menyerbu kota Mosul Irak pada pertengahan 2014, merebut senjata dan humvee yang dipasok AS.

Para milisi menggunakan keuntungan itu untuk membangun negara impian versi mereka di atas tanah Irak-Suriah sebesar Belgia.

Seperti pejuang ISIS di Mosul, anggota Taliban yang gembira sekarang berpose untuk foto dengan amunisi musuh di kota-kota yang baru dimenangkan di seluruh pelosok tanah Afghanistan.

"Retret ini berubah menjadi kekalahan," kata Peritz yang merujuk penarikan AS dari Afghanistan.

Baca juga: Bagaimana Taliban Bisa Merebut Wilayah-wilayah Afghanistan Begitu Cepat?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com