Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Wasit Indonesia di Pentas Dunia, dari Olimpiade hingga Final Piala AFF

Kompas.com - 09/08/2021, 18:24 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

KOMPAS.com - Terpilihnya dua guru asal Indonesia menjadi wasit bulu tangkis di Olimpiade Tokyo 2020, menambah daftar pengadil lapangan Tanah Air yang menembus pentas dunia.

Sebelumnya, wasit asal Indonesia juga beberapa kali memimpin pertandingan regional seperti kualifikasi Piala Dunia dan final Piala AFF (Asia Tenggara).

Siapa saja wasit-wasit tersebut? Berikut daftarnya.

Baca juga: 5 Smash Tercepat di Dunia Badminton, Ada yang Nyaris 500 Km/Jam

1. Wahyana

Wahyana saat di Tokyo, JepangDokumentasi Pribadi Wahyana Wahyana saat di Tokyo, Jepang
Guru olahraga di SMPN 4 Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, ini adalah salah satu wasit utama di pertandingan bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020.

Wahyana (53) yang merupakan warga Sidomulyo, Kapanewon Godean, Kabupaten Sleman, memimpin final tunggal putri antara Chen Yufei (China) melawan Tai Tzu Ting (Taiwan).

"Kalau yang Olimpiade boleh dikatakan ya top karier saya," kata Wahyana saat dihubungi Kompas.com, Selasa (3/8/2021).

"Dari 36 wasit yang ada, ada 11 orang dari Asia dan saya merupakan satu-satunya dari Indonesia yang dipercaya untuk memimpin jalannya pertandingan tim tunggal putri dalam memperebutkan medali emas. Tentu ada sebuah kebanggaan tersendiri, sebab dalam final itu hanya dicari wasit terbaik dari seluruh yang ada, alhamdulillah," ucap dalam sambungan telepon dari Jepang.

Wahyana menekuni karier sebagai wasit badminton setelah berhenti bermain voli akibat cedera engkel.

Awalnya dia menjadi hakim garis pada 1998-2000 di berbagai turnamen.

Wahyana mendapat lisensi BWF Accreditation, tertinggi di bulu tangkis, tahun 2016.

Ia bahkan pernah memimpin pertandingan dua legenda, Lee Chong Wei (Malaysia) melawan Lin Dan (China).

Baca juga: Wahyana, Guru di Gunungkidul Wasit Bulu Tangkis Olimpiade Tokyo 2020, Pimpin Final Tunggal Putri

2. Qomarul Lailah

Qomarul Lailah (44), guru yang mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris di SD Negeri Sawunggaling 1 Surabaya terpilih menjadi wasit perempuan di Olimpiade Tokyo 2020.DOK. QOMARUL LAILAH Qomarul Lailah (44), guru yang mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris di SD Negeri Sawunggaling 1 Surabaya terpilih menjadi wasit perempuan di Olimpiade Tokyo 2020.
Satu lagi guru Indonesia yang menjadi wasit badminton di Olimpiade Tokyo 2020.

Qomarul Lailah (44) adalah pengajar di SD Negeri Sawunggaling 1, Surabaya, Jawa Timur.

Guru bahasa Inggris ini adalah salah satu wasit perempuan di kejuaraan multi-cabor tersebut.

Sebelumnya dia juga beberapa kali menjadi wasit internasional, menurut Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kota Surabaya, M Aries Hilmi.

Lia, nama panggilannya, terjun ke dunia perwasitan sejak tahun 2000, ketika masih menjadi guru tenaga kontrak di salah satu SD Surabaya.

Menariknya, Lia menjelaskan seluruh ilmu yang diperolehnya sebagai wasit juga diimplementasikan di sekolah tempatnya mengajar.

Dia pun mengaku anak-anak didiknya di sekolah selalu dilatih agar selalu disiplin, percaya diri, dan pantang menyerah. Menurut dia, itu yang menjadi poin penting dalam meraih kesuksesan.

"Kalau kamu pengin berhasil, Nak, disiplin nomor satu. Saya ajarkan mereka jadi the real bonek, jadi bonek sejati itu bukan kalau kalah main itu sakit hati terus berantem. Tetapi, keberanian yang kita butuhkan. Nah, bahasa asing itu butuh keberanian karena bahasa itu kebiasaan. Saya ajarkan ke mereka itu wani (berani) berbicara Inggris," tutur Lia.

Baca juga: Kisah Qomarul Lailah, Guru SD Asal Surabaya Jadi Wasit Badminton di Olimpiade Tokyo 2020

3. Jimmy Napitupulu

Anggota Komite Wasit PSSI, Jimmy Napitupulu. Dok. Tribunnews.com Anggota Komite Wasit PSSI, Jimmy Napitupulu.
Wasit legendaris sepak bola Indonesia ini popularitasnya sudah sampai mancanegara.

Terkenal tegas dan jeli saat membuat keputusan, Jimmy Napitupulu beberapa kali dipercaya sebagai wasit di laga-laga internasional.

Dengan lisensi FIFA yang disabetnya sejak 1 Januari 2002, pria kelahiran pekan baru ini pernah memimpin dua pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2006.

Final leg kedua Piala AFF 2007 antara Thailand vs Singapura di Bangkok juga pernah dipimpinnya, yang berakhir dengan kemenangan tim tamu via agregat 3-2.

Jimmy Napitupulu pensiun sebagai wasit pada Desember 2011.

4. Thoriq Alkatiri

Wasit  Thoriq Alkatiri memberikan kartu merah kepada pemain PSM Makassar Hasyim Kipuw setelah melanggar pemain Arema FC pada Pekan 22 yang berakhir dengan skor 2-2 di Stadion Kanjuruhan Kabupen Malang, Jawa Timur, Rabu (02/10/2019) malam.KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Wasit Thoriq Alkatiri memberikan kartu merah kepada pemain PSM Makassar Hasyim Kipuw setelah melanggar pemain Arema FC pada Pekan 22 yang berakhir dengan skor 2-2 di Stadion Kanjuruhan Kabupen Malang, Jawa Timur, Rabu (02/10/2019) malam.
Selepas Jimmy Napitupulu gantung peluit, muncul nama Thoriq Alkatiri di sepak bola Indonesia.

Wasit kelahiran Purwakarta ini meraih lisensi FIFA-nya sejak 2014.

Setelah beberapa kali menjadi wasit keempat di Liga Champions Asia dan Piala AFC, Thoriq mendapat kesempatan memimpin langsung laga Piala AFC 2019 antara Al Qadsia melawan Malkiya.

Thoriq Alkatiri juga pernah mewasiti pertandingan Pacific Games 2019 di Samoa, dalam pertandingan Papua Niugini vs Vanuatu, Tahiti vs Kaledonia Baru, dan perebutan tempat ketiga Papua Niugini vs Fiji.

Baca juga: Thoriq Alkatiri Dinobatkan sebagai Wasit Terbaik Liga 1 2018

5. Boy Pohan

Boy Pohan menjadi wasit pertama Indonesia di Olimpiade.ISTIMEWA Boy Pohan menjadi wasit pertama Indonesia di Olimpiade.
Satu lagi wasit Indonesia yang dipercaya memimpin pertandingan Olimpiade Tokyo 2020, yaitu Boy Pohan di cabor tinju.

Pria asal Padang ini bahkan menjadi wasit/hakum pertama Indonesia untuk Olimpiade Tokyo.

Sebelum bertugas pada Olimpiade Tokyo 2020, Boy Pohan bertugas pada babak kualifikasi Olimpiade untuk Afrika di Senegal, 20-29 Februari 2020.

Boy, yang juga menjabat sebagai ketua wasit/hakim Pengprov Pertina DKI Jakarta, mendapatkan kepercayaan dari Asosiasi Tinju Amatir Internasional (AIBA) untuk memimpin pertandingan di Olimpiade.

Kepercayaan itu diberikan melihat prestasi Boy saat menjadi wasit/hakim pada test event tinju Olimpiade Tokyo 2020 yang digelar di Tokyo, 26 Oktober 2019.

Baca juga: Jadi Wasit Tinju Pertama asal Indonesia di Olimpiade, Boy Pohan Bangga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com