Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Melonjak, Vietnam Lockdown Hanoi 15 Hari

Kompas.com - 24/07/2021, 17:02 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

HANOI, KOMPAS.com – Vietnam memberlakukan lockdown selama 15 hari di ibu kotanya, Hanoi, untuk mengatasi lonjakan infeksi virus corona mulai Sabtu (24/7/2021).

Perintah penerapan lockdown tersebut dikeluarkan pada Jumat (23/7/2021) malam waktu setempat sebagaimana dilansir Al Jazeera.

Aturan tersebut melarang pertemuan lebih dari dua orang di depan umum. Hanya kantor pemerintah, rumah sakit, dan bisnis penting yang diizinkan tetap buka.

Baca juga: 21 Juli dalam Sejarah: Perjanjian Perang Indochina I Membagi Vietnam Jadi Dua Bagian pada 1954

Pada Sabtu, Hanoi yang biasanya ramai berubah menjadi sepi dan toko-toko ditutup. Di pinggiran ibu kota, ada beberapa orang yang masih berlalu-lalang.

"Saya pikir orang-orang di Hanoi seperti saya sendiri setuju dengan keputusan mendadak untuk me-lockdown kota," kata seorang warga Nguyen Van Chien seperti dikutip AFP.

“Kita harus mengambil risiko ekonomi untuk melawan pandemi ini,” tambah Nguyen Van Chien.

Awal pekan ini, pihak berwenang telah menangguhkan semua kegiatan di luar ruangan di Hanoi dan memerintahkan bisnis yang tidak penting untuk ditutup menyusul peningkatan kasus.

Baca juga: Khawatir Lonjakan Covid-19 di Vietnam, Hanoi Perketat Pembatasan

Pada Jumat, Hanoi melaporkan 70 kasus positif Covid-19 yang merupakan bagian dari rekor 7.295 kasus di Vietnam dalam 24 jam terakhir.

Hampir 5.000 kasus tersebut berasal dari kota metropolitan terbesar, Ho Chi Minh City, yang juga telah memperpanjang lockdown-nya hingga 1 Agustus.

“Saya sudah berada di dalam ruangan selama sebulan. Situasi di kota kami menakutkan,” kata salah satu warga Ho Chi Minh City Le Bich Thanh kepada AFP.

Kini, sekitar sepertiga dari 100 juta orang Vietnam sudah tunduk pada perintah lockdown.

Baca juga: Faskes Kota Terbesar Vietnam di Ambang Kolaps akibat Covid-19 Memburuk

Dalam gelombang terbaru Covid-19 sejak April, Vietnam telah mencatat lebih dari 83.000 kasus dan 335 kematian.

Pertemuan Majelis Nasional yang dibuka di Hanoi sejak Selasa (20/7/2021) dengan 499 delegasi masih berlangsung, meski jadwalnya dipersingkat menjadi 12 hari dari rencana 17 hari.

Menurut Majelis Nasional, para delegasi tersebut sudah divaksinasi dan secara berkala dites Covid-19. Mereka juga diisolasi di dalam hotel.

Baca juga: Tak Cuma Kirim Vaksin Covid-19, Pfizer Pertimbangkan Transfer Teknologi ke Vietnam

Vietnam adalah salah satu dari sedikit negara dengan ekonomi yang berkembang tahun lalu karena berhasil menahan penyebaran virus corona selama gelombang pertama pandemi.

Tapi, pengadaan dan pendistribusian vaksin di negara tersebut lambat. Hingga saat ini, hanya ada 4,5 juta dosis sudah didistribusikan saat ini.

Otoritas Vietnam mengatakan, mereka berharap dapat mencapai herd immunity pada awal 2022.

Baca juga: Covid-19 Memburuk di Vietnam, Kota Besar Berpenduduk 9 Juta Orang Lockdown

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com