WINA, KOMPAS.com - Organisasi Pembangunan Industri PBB (UNIDO) mengadakan pemilihan Direktur Jenderal pada Senin (12/7/2021).
Kandidat dari Jerman, Dr Gerd Müller, terpilih jadi Dirjen baru.
Pemilihan dilakukan pada rangkaian pertemuan ke-49 Industrial Development Board (IDB) UNIDO.
Dr Müller, yang saat ini menjabat sebagai Menteri Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan Jerman, akan melaksanakan tugas sebagai Dirjen UNIDO untuk periode 2021-2025.
Baca juga: Dubes RI untuk Austria Bedah Buku Diplomasi Membumi: Narasi Cita Diplomat Indonesia”
Dr Müller memenangkan pemilihan setelah melalui lima kali putaran pemungutan suara. Dia menyisihkan dua kandidat lainnya, Dr Arkebe Oqubay dari Ethiopia dan Dr Bernardo Calzadilla-Sarmiento dari Bolivia.
Calon dari Bolivia menyatakan mengundurkan diri setelah mendapatkan suara terkecil di tiga putaran pertama.
Sedangkan calon dari Ethiopia mengundurkan diri setelah mengetahui bahwa pada pemungutan suara kelima, kandidat Jerman berhasil mengumpulkan dukungan untuk simple majority dengan perbandingan suara 31:21 dari total 52 negara yang memiliki hak pilih.
Dr Gerd Müller secara resmi akan dilantik sebagai Dirjen UNIDO pada sidang General Conference tanggal 29 November - 3 Desember 2021 dan menggantikan Dirjen saat ini yang berasal dari China, Li Yong.
Baca juga: Namanya Beredar Jadi Calon Dubes RI untuk Kazakhstan, Ini Kata Fadjroel Rachman
Sebagai salah satu negara anggota UNIDO, Indonesia menyambut baik terpilihnya Dirjen UNIDO yang baru dan menyampaikan harapan suksesnya program-program pembangunan UNIDO ke depan.
Wakil Tetap RI di Wina, Duta Besar Dr Darmansjah Djumala, selaku Presiden Industrial Development Board (IDB) ke-48 UNIDO, berperan penting dalam memandu jalannya proses pemilihan Dirjen UNIDO.
Pada Mei lalu, Djumala selaku Presiden IDB UNIDO, memimpin Candidates Forum yang merupakan ajang utama yang menampilkan kampanye visi misi ketiga calon Dirjen UNIDO di depan seluruh negara anggota.
Proses pemilihan kandidat dirjen UNIDO, dari rilis yang diterima Kompas.com, disebut jadi langkah sangat penting untuk menentukan masa depan dan arah UNIDO untuk empat tahun mendatang.
“Indonesia berkomitmen untuk terus berperan aktif dan mengoptimalkan keanggotaannya di UNIDO untuk memberikan manfaat nyata bagi rakyat Indonesia, terutama program-program terkait Industri 4.0 yang mendukung kepentingan nasional dan implementasi Making Indonesia 4.0 Roadmap,” kata Djumala, dalam rilis persnya.
Baca juga: Dubes RI Jamu Petinggi Turki di Kapal Perang KRI Sultan Iskandar Muda
UNIDO dibentuk pada 1966 dan menjadi salah satu badan khusus PBB pada tahun 1985 dengan jumlah anggota saat ini sebanyak 170 negara.
Badan ini aktif mendorong program-program pembangunan industri berkelanjutan serta peningkatan kemampuan teknologi industri di negara berkembang.