Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

POPULER GLOBAL: Suporter Inggris Rusuh di Final Euro 2020 | Penangkapan Tersangka Dalang Pembunuhan Presiden Haiti

Kompas.com - 13/07/2021, 06:18 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Suporter Inggris yang rusuh setelah kalah dari Italia di Final Euro 2020, jadi berita terpopuler di kanal global pada Senin (12/7/2021) hingga Selasa (13/7/2021).  

Disusul berita populer tentang polisi Haiti yang tangkap terduga dalang pembunuhan Presiden Jovenel Moise

Simak selengkapnya berita populer global selengkapnya di sini:

Baca juga: POPULER GLOBAL: Kenapa Orang AS Jarang Pakai WhatsApp | 11 Terduga Pembunuh Presiden Haiti Ditangkap

1. Final Euro 2020, Suporter Inggris Rusuh Setelah Kalah dari Italia

Sejumlah suporter tim nasional Inggris berbuat anarkis setelah The Three Lions kalah dari Italia dalam final Euro 2020, Minggu (11/7/2021) waktu setempat.

Polisi anti huru-hara kemudian dikerahkan ke Stadion Wembley dan sekitarnya untuk membuarkan massa yang rusuh, usai tim asuhan Gareth Southgate takluk dalam adu penalti.

Stuff.co.nz melaporkan, seusai laga suporter Inggris melemparkan botol-botol dan meneriakkan yel anti-Italia.

Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: POPULER GLOBAL: Presiden Haiti Jovenel Moise Dibunuh di Rumahnya | Pangeran Saudi Dituduh Lakukan Perbudakan Modern

2. Polisi Haiti Tangkap Terduga Dalang Pembunuhan Presiden Jovenel Moise

Kepolisian Haiti mengumumkan menangkap sosok yang ditengarai dalang pembunuhan Presiden Jovenel Moise.

Christian Emmanuel Sanon dituding mempunyai "tujuan politik" dalam merekrut tim yang akhirnya menembak mati Moise.

"Individu ini sengaja memasuki Haiti menggunakan pesawat pribadi demi tujuan politiknya," kata Kepala Polisi Leon Charles.

Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: POPULER GLOBAL: WHO Umumkan Obat Kedua untuk Pasien Covid-19 | Presiden Haiti Dibunuh

3. Thailand Bakal Campur Vaksin Sinovac dengan AstraZeneca, Ini Alasannya

Thailand akan mencampur vaksin Sinovac dan vaksin AstraZeneca dalam program vaksinasi mereka.

Kebijakan tersebut muncul setelah ratusan tenaga kesehatan dan tenaga medis masih terinfeksi Covid-19 meski sudah diberi dua dosis vaksin Sinovac.

Melalui pencampuran tersebut, peserta vaksinasi akan menapatkan Sinovac sebagai suntikan pertama dan AstraZeneca sebagai suntikan kedua.

Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: POPULER GLOBAL: Cameron Harrin, Pebalap Liar Tampan yang Dibela Netizen | Elon Musk Jual Semua Propertinya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com