Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Black Box Ditemukan, Apa Penyebab Jatuhnya Pesawat Militer Filipina?

Kompas.com - 07/07/2021, 09:37 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

MANILA, KOMPAS.com - Pihak berwenang Filipina telah mengambil black box dari sebuah pesawat Angkatan Udara yang jatuh pada akhir pekan lalu dan menewaskan lebih dari 50 orang.

Dilansir Reuters, Kepala Militer Filipina Cirilito Sobejana menyatakan, kotak hitam ini telah diambil pada Senin (5/7/2021).

"Hal ini seharusnya memungkinkan para penyelidik mendengarkan percakapan para pilot dan kru sebelum pesawat itu jatuh," ujarnya.

“Sebelumnya, saya sudah berbicara dengan para penyintas dan mereka mengatakan pesawat memantul dua hingga tiga kali, lalu bergerak zig-zag," tambahnya.

Baca juga: [HOAKS] Video Diklaim Rekaman Suara Black Box Lion Air JT 610

Menurut Sobejana, pilot berusaha memulihkan tenaga karena ingin mengangkat pesawat. Tapi semuanya sudah terlambat.

'Sayap kanan menabrak pohon,” kata Sobejana.

Pilot yang memegang komando, memiliki pengalaman beberapa tahun menerbangkan pesawat C-130.

Mereka termasuk di antara beberapa pilot yang tewas dalam kecelakaan di Pulau Jolo.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Kecelakaan Pesawat British European Airways, 118 Orang Tewas

Sobejana mengatakan tidak ada yang melompat dari pesawat sebelum jatuh.

Ini sekaligus membantah laporan saksi sebelumnya bahwa beberapa penumpang telah mencoba melompat ke tempat yang aman sebelum pesawat menabrak tanah.

Saksi itu mengatakan bahwa bagian depan pesawat terlihat terbelah. Beberapa tentara memanfaatkan celah itu untuk melarikan diri.

Tapi mereka yang tidak sadarkan diri, tidak bisa keluar hingga akhirnya pesawat pun terbakar.

Baca juga: Aktor Film Tarzan Diduga Tewas Kecelakaan Pesawat bersama Istrinya

Pesawat angkut Lockheed C-130 yang jatuh ini, sedang membawa pasukan menuju operasi kontra-pemberontakan menuju Filipina selatan dengan 96 orang di dalamnya.

Korban tewas meningkat pada Senin menjadi 52, termasuk tiga warga sipil di darat.

Dua dari 49 tentara yang terluka dalam kecelakaan itu meninggal karena luka-luka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Global
Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Global
Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Global
Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Global
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Global
Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com