HAGATNA, KOMPAS.com - Sekitar 170 orang di Taiwan berangkat naik pesawat menuju pulau Pasifik Guam dengan beberapa menggunakan jas hazmat dan pelindung wajah, pada Selasa (6/7/2021).
Tiket pesawat habis terjual dengan paket tur liburan dan vaksinasi yang dijuluki "Air V&V".
Guam adalah sebuah wilayah AS di Mikronesia, yang mengumumkan tur tersebut pada Juni, seperti yang dilansir dari The Guardian pada Selasa (6/7/2021).
Baca juga: Israel Kirim 700.000 Vaksin Pfizer Hampir Kedaluwarsa ke Korea Selatan
Guam memanfaatkan kelebihan vaksin Covid-19 untuk menghidupkan industri pariwisatanya dan warga Taiwan adalah pelanggan pertama.
Pulau ini telah sepenuhnya memvaksinasi sekitar 75 persen populasi orang dewasa. Sedangkan, Taiwan adalah salah satu negara di dunia yang menderita kekurangan vaksin Covid-19.
Taiwan telah memberikan setidaknya satu dosis ke lebih dari 10 persen penduduk dan baru sekitar 0,2 persen penduduk yang mendapatkan vaksin penuh.
Tur Air V&V dari Taiwan habis diborong 439 orang.
Baca juga: 70 Tentara Paramiliter Pakistan Tidak Digaji karena Tolak Vaksin Covid-19
"Program ini mengamabil demografi unik dari pelancong di seluruh dunia yang lelah menunggu vaksisn dalam pandemi," ujar Carl Gutierrez, presiden Biro Pengunjung Guam pada Juni.
"Program ini memberikan kesempatan untuk industri pariwisata kita melalui layanan yang unik dan berharga, menawarkan lebih banyak peluang untuk membuat orang-orang kita kembali bekerja dan membuat perekonomian kita kembali bergeliat," jelas Gutierrez.
Program paket tur liburan dan vaksinasi dari Guam itu melibatkan puluhan hotel serta menawarkan para peloncong vaksin Covid-19 Pfizer, Moderna atau Johnson & Johnson dari klinik swasta di Guam.
Orang Taiwan dapat memesan salah satu dari 10 tur, mulai dari 5 hingga 22 hari perjalanan.
Para pelancong akan mendapatkan suntikan pada hari pertama mereka mendarat di Guam, sebelum berkeliling negara secara bebas.
Baca juga: Ditolak Palestina, Vaksin Pfizer Hampir Kedaluwarsa Israel Akan Ditawarkan ke Negara Lain
Vaksin paling populer sejauh ini adalah Moderna, dipilih oleh 38 persen orang yang melakukan pemesanan, diikuti oleh Pfizer sebesar 34 persen dan Johnson & Johnson sebesar 23 persen, kata agen perjalanan utama Taiwan, Lion Travel, pada Selasa (6/7/2021).
Di Taiwan, banyak faktor telah menyebabkan terjadinya kekurangan dosis vaksin skala besar. Kondisi buruk diperparah dengan terjadinya gelombang Covid-19 pada April 2021.
Pihak berwenang Taiwan berusaha secepatnya memvaksinasi orang dalam urutan kelompok prioritas, tetapi terhalang oleh pasokan yang rendah.