OTTAWA, KOMPAS.com - Patung Ratu Elizabeth II dan Ratu Victoria digulingkan dan dihancurkan di Kanada.
Perusakan ini dilakukan selama protes, yang menyuarakan kemarahan atas penemuan ratusan kuburan anak-anak pribumi yang mengkhawatirkan warga “Negeri Mapel”.
Baca juga: Jenazah Anak Korban Genosida Ditemukan, Hari Kanada 2021 Dibatalkan
Video online menunjukkan kerumunan besar merobohkan patung-patung di Winnipeg saat perayaan Hari Kanada pada Kamis (1/7/2021).
Banyak dari warga meneriakkan, “Tidak ada kebanggaan dalam genosida.”
"Saya membantu meruntuhkan wanita jalang itu," kata keterangan pada video online tentang penggulingan patung Ratu Inggris Elizabeth II (95 tahun), yang masih menjadi kepala negara Kanada saat ini.
Klip lain menunjukkan kerumunan besar, kebanyakan berpakaian oranye, berteriak kegirangan ketika mereka menghancurkan patung Ratu Victoria.
Nenek buyut Ratu Elizabeth II itu memerintah dari 1837 hingga 1901, ketika Kanada menjadi bagian dari Kerajaan Inggris.
"Mereka memenggal kepala Ratu Victoria," kicau Waabishkaa Ma'iingan Naakshig, salah seorang demostran yang ikut serta dalam aksi tersebut.
Yang lain menendang dan menari di sekitar patung yang roboh itu. Mereka kemudian membubuhkan tanda telapak tangan bercat merah di sekitarnya.
Di tempat lain, gereja-gereja Katolik juga telah dirusak dan dicap dengan cat merah berbentuk tangan yang serupa.
Baca juga: 751 Kuburan Tak Bertanda Ditemukan Lagi di Kanada, di Sekolah Asrama Abad ke-19
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.