Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanpa China, Ilmuwan Yakin Investigasi Asal Usul Covid-19 Masih Mungkin dengan Cara Ini

Kompas.com - 29/06/2021, 16:08 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Newsweek

Informasi itu termasuk percakapan EcoHealth Alliance, Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat, dan Institut Kesehatan Nasional dengan laboratorium.

Sementara penghapusan urutan genetik memicu pertanyaan tentang motif China, urutan genetik itu sendiri tidak secara langsung membuktikan lab adalah asalnya.

Namun menurut penemuan Bloom, kasus Covid-19 paling awal yang terkait dengan Pasar Makanan Laut Huanan, urutan genetiknya jauh dengan kerabat terdekat virus pada kelelawar, dibandingkan sampel selanjutnya.

Temuan itu dinilai menunjukkan bahwa pasar kemungkinan bukan titik asal usul Covid-19.

Baca juga: Para Pemimpin G7 Bahas Asal Usul Covid-19 di Saat WHO Masih Buka Teori Kebocoran Lab Wuhan

Evaluasi menyeluruh

Untuk membantu memahami bagaimana Covid-19 dapat melompat dari hewan ke manusia, penyelidikan tanpa bantuan China akan memerlukan "evaluasi menyeluruh."

Tahap itu dilakukan dari perdagangan hewan ternak dan satwa liar di Asia dan "peran potensial mereka dalam pandemi," menurut surat terbuka tersebut.

China tidak hanya menolak kemungkinan bahwa labnya adalah sumber pandemi, tetapi para pejabat telah membuang hipotesis bahwa China bahkan bukan rumah bagi kasus pertama.

Para pejabat telah menuding Italia, Spanyol, dan Amerika Serikat. Namun, mereka telah memberikan sedikit bukti untuk klaim tersebut.

Untuk mengetahui inti dari asal-usul Covid-19, menurut para ilmuwan yang menandatangani surat terbuka, perlu pengujian dan analisis sampel rumah sakit dan lingkungan dari beberapa negara. Tujuannya untuk memahami penyebaran awal virus dan "awal kemunculan".

Seperti halnya dengan sebagian besar percakapan terkait pandemi, asal usul Covid-19 telah menjadi masalah yang sangat terpolarisasi.

China secara rutin menepis kemungkinan bahwa virus tersebut berasal dari laboratorium Wuhan. Beijing menyebutnya sebagai teori konspirasi dan bentuk penyerangan kepada ilmuwan China sejak bulan-bulan awal pandemi.

Bagi pendukung kemungkinan kebocoran laboratorium, sikap China ini justru dianggap sebagai penghalang untuk menemukan asal usul Covid-19.

Beberapa ilmuwan juga mempermasalahkan laporan WHO. Pasalnya selama penyelidikan lapangan mereka tidak memberikan pertimbangan yang sama antara hipotesis kebocoran laboratorium dengan hipotesis yang terjadi secara alami.

Kemungkinan teori kebocoran laboratorium telah menjadi lebih umum, dan datang dengan dukungan tambahan untuk studi lebih lanjut tentang bagaimana Covid-19 berasal.

Untuk membantu mendorong "debat rasional" dan mendorong upaya penelitian lebih lanjut, ilmuwan yang menandatangani surat terbuka percaya bahwa "penilaian semi-kuantitatif yang luas" dari bukti yang mendukung setiap skenario harus dilakukan.

Baca juga: Uni Eropa Dukung Penyelidikan Baru Asal Usul Covid-19, Desak Akses Penuh ke Situs Penyelidikan

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com