Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanpa China, Ilmuwan Yakin Investigasi Asal Usul Covid-19 Masih Mungkin dengan Cara Ini

Kompas.com - 29/06/2021, 16:08 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Newsweek

Menanti iktikad baik China

31 ilmuwan dan komunikator sains berharap China bekerja sama dengan penyelidikan terbaru.

Jika tidak, penolakan China sama artinya dengan mengakui investigasi yang bergerak maju dengan kurangnya akses ke sampel, personel, dan catatan penting.

Surat terbuka itu menyarankan dunia memberi China tenggat waktu 60 hari untuk bergabung, garis waktu yang bisa bertepatan dengan presentasi laporan asal usul Covid-19 kepada Presiden AS Joe Biden.

Pada Mei, Biden menginstruksikan Komunitas Intelijen untuk "menggandakan" upayanya untuk mengidentifikasi asal usul Covid-19. Dia memberi mereka waktu 90 hari untuk melakukan penelitian.

Seiring dengan menganalisis informasi, Biden meminta Komunitas Intelijen untuk mengajukan pertanyaan apa pun yang menurut mereka perlu dijawab oleh China.

Dorongan Biden untuk penyelidikan menambah ketegangan pada hubungan yang sudah memburuk dengan China.

Global Times, sebuah outlet yang dikelola pemerintah China, menulis dalam sebuah kanalnya bahwa China tidak akan menerima "penyelidikan apa pun" oleh badan-badan intelijen AS.

"Jika kami menemukan jejak badan intelijen AS yang mengambil tindakan di China, kami akan segera menyerang dengan keras," kata pernyataan itu.

Jika China menolak "setiap kesempatan" untuk bergabung dalam penyelidikan komprehensif, para penandatangan surat terbuka tersebut mengatakan China "tidak boleh diberi hak veto atas upaya seluruh dunia melakukan penyelidikan penuh dengan semua cara yang mungkin dilakukan."

Baca juga: WHO Mengaku Tak Bisa Paksa China Berikan Informasi Asal Usul Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Sumber Newsweek
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com