Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinilai Rasis, Patung Theodore Roosevelt Dipindah dari Museum New York

Kompas.com - 25/06/2021, 09:38 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

NEW YORK CITY, KOMPAS.com - Patung mantan Presiden AS Theodore Roosevelt yang berada di depan American Museum of Natural History, akan diturunkan.

Dilansir New York Times, penurunan dilakukan setelah para pejabat setempat memberikan suara bulat pada Senin (21/6/2021).

Komisi Desain Publik Kota New York memilih memindahkan patung itu ke lembaga budaya yang didedikasikan untuk warisan Roosevelt.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Franklin D Roosevelt, Presiden AS

Staf museum dan pejabat kota pada tahun lalu sebenarnya telah sepakat memindahkan patung Roosevelt.

Ini menyusul protes atas ketidakadilan rasial. Patung itu, menunjukkan Roosevelt menunggang kuda memimpin seorang pria Afrika.

Seorang pria asli Amerika juga tampak mengikutinya dengan berjalan kaki.

Baca juga: Franklin D Roosevelt, Presiden AS dengan Empat Masa Jabatan

“Museum Sejarah Alam Amerika telah meminta untuk menghapus patung Theodore Roosevelt,"
kata Wali Kota New York Bill de Blasio.

"Patung ini secara eksplisit menggambarkan orang kulit hitam dan pribumi sebagai orang yang ditaklukkan dan secara ras lebih rendah."

“Kami mendukung permintaan museum. Ini jadi keputusan yang tepat untuk menyingkirkan patung bermasalah ini," tambahnya.

Baca juga: Surat Einstein kepada Roosevelt, Kisah Dokumen yang Mengubah Dunia

Sementara itu, Kepala Staf New York City Parks Sam Biederman menyatakan, patung ini memang bermasalah, walaupun awalnya tak dibuat untuk itu.

"Meskipun patung tidak didirikan dengan niat jahat, nuansanya masih mendukung kerangka tematik kolonisasi dan rasisme," ujarnya.

Hal senada juga dikatakan wakil presiden urusan pemerintahan American Museum of Natural History, Dan Slippen.

Baca juga: Sinopsis Harriet, Film Biografi Aktivis Perbudakan Amerika Serikat

Menurutnya, di tengah kondisi saat ini, tetap mempertahankan patung bisa menyakitkan bagi sebagian besar orang.

“Pemahaman tentang patung dan monumen bisa jadi simbol rasisme sistemik yang kuat. Hal menyakitkan menjadi semakin jelas setelah gerakan keadilan rasial muncul. Apalagi pasca-pembunuhan George Floyd," ujarnya.

"Sudah jelas bahwa pemindahan patung itu akan menjadi simbol kemajuan, menuju komunitas yang lebih inklusif dan adil," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com