Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biden Umumkan Daftar Negara yang Dapat Vaksin Covid-19 AS, Termasuk Indonesia

Kompas.com - 22/06/2021, 07:05 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CNN

Tantangan logistik

Gedung Putih mengutip tantangan logistik sebagai alasan di balik keterlambatan pengiriman vaksin.

Adapun CNN melaporkan masalah lain, termasuk pejabat AS harus mengembangkan rencana darurat.

Masalah itu mengingat dosis yang awalnya mereka rencanakan untuk digunakan dibuat oleh vaksin AstraZeneca. Namun, hingga kini review keamanan dan kemanjuran Food and Drug Administration AS yang belum selesai.

Baca juga: Rusak Vaksin Covid-19, Apoteker Ini Dipenjara 3 Tahun

"Apa yang kami temukan sebagai tantangan terbesar sebenarnya bukanlah pasokan. Kami memiliki banyak dosis untuk dibagikan kepada dunia. Tapi ini adalah tantangan logistik yang sangat besar, dan kami telah melihatnya saat kami mulai menerapkannya (di AS)," Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan kepada wartawan pada Senin (21/6/2021).

Menurut Psaki, tantangan-tantangan itu antara lain terkait berbagi informasi keselamatan dan peraturan.

AS juga harus memastikan tim negara lain memiliki persediaan dan transportasi yang diperlukan untuk menerima dosis, memastikan penyimpanan dan persiapan yang tepat, serta memastikan vaksin melewati bea cukai.

“Hambatan bahasa juga menjadi masalah,” kata Psaki.

“Sama seperti yang kami miliki dalam respons domestik kami, kami akan bergerak secepat mungkin, sambil mematuhi persyaratan peraturan dan hukum AS dan negara tuan rumah, untuk memfasilitasi pengangkutan vaksin yang aman dan terjamin melintasi perbatasan internasional," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.

“Ini akan memakan waktu, tetapi Presiden (Biden) telah mengarahkan administrator untuk menggunakan semua fasilitas Pemerintah AS untuk melindungi individu dari virus ini secepat mungkin," ujar Psaki.

Baca juga: Pemimpin G7 Janji Berikan 1 Miliar Dosis Vaksin Covid-19 ke Dunia pada 2023

Sebagai bagian dari upaya Biden menegaskan kembali kepemimpinan AS di panggung dunia, Presiden AS mengumumkan awal bulan ini bahwa AS berencana menyumbangkan 500 juta dosis vaksin Pfizer Covid-19 secara global.

Langkah ini juga akan berfungsi melawan upaya Rusia dan China, untuk menggunakan vaksin mereka sendiri yang didanai negara guna memperluas pengaruh globalnya.

Pada Februari, Biden mengatakan, 2 miliar dollar AS (Rp 28,8 triliun) dalam kontribusi AS akan digunakan untuk inisiatif vaksin virus corona global, dan akan memberikan dukungan kepada Covax.

Biden juga menjanjikan tambahan 2 miliar dollar AS (Rp 28,8 triliun) dalam pendanaan, bergantung pada kontribusi dari negara lain dan target pengiriman dosis yang terpenuhi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com