Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi “Hari Kiamat,” Korsel Simpan 100.000 Benih dalam "Bahtera Nuh" Kedua di Dunia

Kompas.com - 02/06/2021, 21:14 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

SEOUL, KOMPAS.com - Korea Selatan menyimpan benih dari hampir 5.000 spesies tanaman liar di terowongan bawah tanah, yang dirancang aman dari ledakan nuklir, perubahan iklim, hingga bencana alam.

Hal itu dilakukan menanggapi peringatan para peneliti, soal kepunahan tanaman yang kini berkembang pada tingkat yang mengkhawatirkan.

Baca juga: Mengenal Ilyushin Il-80 Maxdome, Pesawat Hari Kiamat Milik Rusia yang Komponennya Dicuri Orang

Semua itu terjadi bahkan sebelum banyak spesies dikatalogkan dalam program tersebut. Penyebabnya antara lain peningkatan populasi manusia, polusi dan penggundulan hutan.

“Pusat Gudang Benih Arboretum Nasional Baekdudaegan memelihara hampir 100.000 benih dari 4.751 spesies tanaman liar yang berbeda. Tujuannya untuk memastikan mereka (tanaman) tidak musnah karena ‘peristiwa apokaliptik’,” kata Lee Sang-yong, pemimpin fasilitas itu.

Kepada AFP dia mengatakan bahwa Pusat Gudang Benih Arboretum Nasional Baekdudaegan adalah salah satu dari hanya dua fasilitas semacam itu di dunia.

Fungsinya tidak seperti bank benih yang lebih umum, di mana sampel disimpan dan ditarik secara teratur untuk berbagai tujuan.

Benih di gudang itu dimaksudkan untuk penyimpanan permanen. Artinya, penggunaannya hanya sebagai sarana terakhir sebagai upaya untuk mencegah kepunahan.

Bungker itu ditetapkan sebagai instalasi keamanan oleh Badan Intelijen Nasional Korea Selatan.

Fasilitas tersebut dikelilingi oleh pagar kawat dan puluhan kamera, dengan pembatasan pengambilan gambar dan patroli polisi secara teratur.

Baca juga: Sedang Dikandangkan, Komponen Pesawat Hari Kiamat Milik Rusia Dicuri

Di dalam, terdapat lift mengarah sekitar delapan lantai turun ke terowongan beton besar. Di sana dua pintu baja berat menjaga ruang penyimpanan, dan rak-rak penyimpanan.

Suhu minus 20 derajat Celcius dipertahankan di ruangan penyimpanan untuk melestarikan benih. Sementara tingkat kelembaban di atur 40 persen agar simpanan tetap layak.

Sampel lemari besi sebagian besar adalah flora dari semenanjung Korea.

Tetapi dengan kapasitas dua juta benih, Korea Selatan membuat ruangnya tersedia untuk negara lain. Kazakhstan dan Tajikistan di antara negara yang telah menerima tawaran itu.

Negara deposan itu, mempertahankan kepemilikan sampel mereka, dan memiliki kontrol atas penarikan benihnya.

"Kubah itu menyimpan benih untuk mencegah kepunahannya, jadi skenario terbaiknya adalah benih itu tidak perlu dikeluarkan," ujar Lee.

Halaman:

Terkini Lainnya

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com