Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negara Bagian AS Perbaiki Kamar Gas ala Nazi, Siap untuk Eksekusi

Kompas.com - 01/06/2021, 18:01 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

"Dia mulai batuk dengan keras, tiga atau empat kali, dan membuat suara tersedak sebelum jatuh ke depan," tambahnya.

Baca juga: Konflik Israel-Palestina (3): Holocaust yang Berujung Pendirian Negara Israel

Eksekusi terdekat

Guardian melaporkan ada kasus terdekat yang menanti eksekusi mati AS.

Pertama Frank Atwood, (65 tahun), yang dihukum karena membunuh Vicki Lynne Hoskinson yang berusia 8 tahun pada 1984. Kemudian Clarence Dixon, 65 (tahun) yang dihukum atas pembunuhan mahasiswa pada 1978 Deana Bowdoin.

Joseph Perkovich, seorang pengacara untuk Atwood, mengeluh kepada Guardian bahwa negara bagian itu sedang terburu-buru untuk menetapkan tanggal eksekusi, ketika pandemi Covid-19 telah menghambat penyelidikan.

Padahal menurutnya kemungkinan kliennya tidak bersalah.

Mengenai pilihan Atwood antara injeksi mematikan atau kamar gas, Perkovich berkata: "Tidak ada opsi yang dapat diperhitungkan."

Dia mengutip perbedaan antara kalium sianida yang diperoleh oleh Departemen Pemasyarakatan Arizona dan protokol eksekusi negara bagian itu, yang menetapkan penggunaan natrium sianida.

"Ini bukan detail kecil. senyawa spesifik sangat penting," katanya.

Baca juga: Adolf Eichmann: Perancang Holocaust Nazi yang Tak Pernah Menyesal hingga Akhir Hidupnya

Frank Atwood bersiap untuk mati. Dia adalah seorang pria beriman Ortodoks Yunani dan sedang mempersiapkan momen itu.

“Tapi dia tidak ingin disiksa dan menjadi sasaran eksekusi yang gagal,” tambah pengacara itu.

Guardian melaporkan, selama tes tahun lalu penjaga penjara yang berpura-pura menjadi narapidana menolak untuk mati dan berteriak, "Ini pembunuhan!" dan “Ini bertentangan dengan semua yang diperjuangkan Amerika (hak asasi manusia)!”

"Anda harus bertanya-tanya apa yang dipikirkan pemerintah negara bagian Arizona dalam bahwa pada 2021 mengeksekusi orang di kamar gas dengan gas sianida dapat diterima," keluh Robert Dunham, direktur eksekutif Pusat Informasi Hukuman Mati AS.

Dia menambahkan: “Apakah mereka memiliki seseorang yang mempelajari sejarah Holocaust?”

Baca juga: Tokoh Yahudi Sebut Etnis Minoritas Uighur di China Seperti Korban Holocaust

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com