"Dia mulai batuk dengan keras, tiga atau empat kali, dan membuat suara tersedak sebelum jatuh ke depan," tambahnya.
Baca juga: Konflik Israel-Palestina (3): Holocaust yang Berujung Pendirian Negara Israel
On Today’s Episode of the Punch Out:
Arizona Brings Back The Gas Chamber
Germany Finally Recongizes African Genocide
Political Money Machine Having Great Year
Listen now on Apple, Spotify and morehttps://t.co/NsG3VSpyjZ pic.twitter.com/3XMi4hd2KH
— BreakThrough News (@BTnewsroom) May 28, 2021
Guardian melaporkan ada kasus terdekat yang menanti eksekusi mati AS.
Pertama Frank Atwood, (65 tahun), yang dihukum karena membunuh Vicki Lynne Hoskinson yang berusia 8 tahun pada 1984. Kemudian Clarence Dixon, 65 (tahun) yang dihukum atas pembunuhan mahasiswa pada 1978 Deana Bowdoin.
Joseph Perkovich, seorang pengacara untuk Atwood, mengeluh kepada Guardian bahwa negara bagian itu sedang terburu-buru untuk menetapkan tanggal eksekusi, ketika pandemi Covid-19 telah menghambat penyelidikan.
Padahal menurutnya kemungkinan kliennya tidak bersalah.
Mengenai pilihan Atwood antara injeksi mematikan atau kamar gas, Perkovich berkata: "Tidak ada opsi yang dapat diperhitungkan."
Dia mengutip perbedaan antara kalium sianida yang diperoleh oleh Departemen Pemasyarakatan Arizona dan protokol eksekusi negara bagian itu, yang menetapkan penggunaan natrium sianida.
"Ini bukan detail kecil. senyawa spesifik sangat penting," katanya.
Baca juga: Adolf Eichmann: Perancang Holocaust Nazi yang Tak Pernah Menyesal hingga Akhir Hidupnya
Frank Atwood bersiap untuk mati. Dia adalah seorang pria beriman Ortodoks Yunani dan sedang mempersiapkan momen itu.
“Tapi dia tidak ingin disiksa dan menjadi sasaran eksekusi yang gagal,” tambah pengacara itu.
Guardian melaporkan, selama tes tahun lalu penjaga penjara yang berpura-pura menjadi narapidana menolak untuk mati dan berteriak, "Ini pembunuhan!" dan “Ini bertentangan dengan semua yang diperjuangkan Amerika (hak asasi manusia)!”
"Anda harus bertanya-tanya apa yang dipikirkan pemerintah negara bagian Arizona dalam bahwa pada 2021 mengeksekusi orang di kamar gas dengan gas sianida dapat diterima," keluh Robert Dunham, direktur eksekutif Pusat Informasi Hukuman Mati AS.
Dia menambahkan: “Apakah mereka memiliki seseorang yang mempelajari sejarah Holocaust?”
Baca juga: Tokoh Yahudi Sebut Etnis Minoritas Uighur di China Seperti Korban Holocaust
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.