Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erdogan Resmikan Masjid di Taksim Square Istanbul

Kompas.com - 29/05/2021, 08:59 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

ISTANBUL, KOMPAS.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meresmikan masjid di Taksim Square, kota Istanbul.

Ribuan orang menghadiri peresmian itu, dengan sebagian menjalankan shalat di lapangan karena masjidnya penuh.

Masjid itu didirikan di samping ruang publik yang selama ini secara tradisional dianggap simbol sekuler Turki.

Baca juga: Usai Hagia Sophia, Turki Ubah Bekas Gereja Lainnya Jadi Masjid Lagi

Selain itu, masjid di Taksim Square tersebut dilaporkan mengerdilkan monumen negara dan pendirinya, Mustafa Kemal Ataturk.

"Masjid Taksim kini menempati tempat menonjol di antara simbol-simbol Istanbul," ujar Erdogan setelah shalat Jumat (28/5/2021).

"Jika Tuhan berkehendak, bangunan ini akan terus berdiri sampai akhir zaman," kata mantan Perdana Menteri Turki itu.

Dia juga mengeklaim pendirian masjid tersebut merupakan kemenangan bagi pengkritik yang keberatan ada bangunan ibadah di Taksim.

Presiden berusia 67 tahun itu sempat mengungkapkan ide pendirian masjid saat menjabat sebagai Wali Kota Istanbul.

Dia menuturkan kepada massa, saat dia menjabat tidak ada ruang shalat. Bahkan jemaah terpaksa memakai koran di luar ruangan.

Baca juga: 500 Jemaah Terdiagnosis Covid-19 Usai Shalat Idul Adha di Masjid Hagia Sophia

Jemaah yang berada di dalam memuji masjid yang menggabungkan desain Ottoman dengan kontemporer itu.

"Terlalu banyak orang dan tidak ada cukup masjid. Tuhan berkati orang yang mewujudkannya," kata Abuzer Koc kepada AFP via BBC.

Meski merupakan negara mayoritas Muslim, Erdogan secara aktif berusaha menggeser nilai sekuler Turki.

Baca juga: Khotbah Shalat Jumat Ulama di Hagia Sophia Diserang Oposisi Sekuler Turki

Rencana pembangunan pada 2013 di Taman Gezi mendapatkan gelombang protes, baik dari dalam maupun luar negeri.

Namun berawal dari memprotes pengembangan area, aksi unjuk rasa itu berubah menjadi kemarahan terhadap kebijakan pemerintah.

Oposisi pun menuding pemerintahan Erdogan semakin otoriter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com