ANKARA, KOMPAS.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendesak Paus Fransiskus menghentikan Israel "membantai" Palestina di Gaza.
Percakapan telepon Erdogan dan Sri Paus terjadi di tengah upaya Ankara mengakhiri ketegangan sejak 10 Mei.
Tercatat, 197 orang Palestina tewas terkena serangan Israel. Adapun "Negeri Zionis" melaporkan 10 warganya terbunuh.
Baca juga: Erdogan Sebut Israel Teroris atas Bentrok yang Terjadi di Yerusalem
Dalam keterangan kantor kepresidenan Turki, Erdogan menyatakan Palestina akan terus menjadi "korban pembantaian' Israel.
"Kecuali, seluruh komunitas internasional bersatu dan menghukum mereka, lewat sanksi," ujar dia kepada Paus Fransiskus.
Mantan Wali Kota Istanbul itu menyatakan, hanya suara Paus yang bisa menggerakkan dunia untuk bertindak.
Pada Minggu (16/5/2021), Paus mengatakan korban jiwa di Gaza adalah tindakan yang menyeramkan dan tak bisa diterima.
Dilansir AFP Senin (17/5/2021), dia memperingatkan konflik itu bisa menyebabkan kematian dan penderitaan tak berujung.
Adapun Erdogan, yang terus menyuarakan Palestina selama 18 tahun kekuasaannya, menyebut Israel teroris pada pekan lalu.
Dalam teleponnya, presiden 67 tahun tersebut mendesak Paus bahwa "semua kemanusiaan harus bersatu".
"Kekejaman yang dilakukan Israel ini bisa menyebabkan seluruh kawasan terancam," kata mantan Perdana Menteri Turki itu.
Seruan Ankara itu juga muncul saat Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu berdialog dengan Menlu Inggris, Dominic Raab.
Kepada Raab, Cavusoglu mendesak agar semua negara di dunia memberikan tekanan yang hebat kepada Tel Aviv.
Baca juga: Hubungan Dagang Turki-Israel Semakin Mesra di Bawah Erdogan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.