Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Taksi Penuhi Mobilnya dengan 100 Jimat, Berharap “Dilindungi” dari Covid-19

Kompas.com - 17/05/2021, 15:56 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

BANGKOK, KOMPAS.com - Setelah memanjatkan doa, sopir taksi Thailand Sopee Silpakit mengikatkan rantai jimat di lehernya lalu melompat ke belakang kemudi, didukung oleh ketenangan pikiran yang diberikan oleh ritual melawan Covid-19.

Pria berusia 65 tahun bekerja sebagai sopir taksi di Bangkok. Mata pencariannya membuat dia harus berhubungan setiap hari dengan publik.

Hidupnya sekarang kembali diliputi kekhawatiran, karena ibu kota Thailand menjadi pusat gelombang ketiga.

Baca juga: Kisah Tragedi di Balik 4 Bangunan Terbengkalai di Bangkok, Thailand

"Saya berdoa pada jimat ini setiap hari: 'Jangan biarkan virus mendekati saya,'" katanya kepada AFP.

"Saya benar-benar percaya bahwa mereka dapat melindungi saya dari virus dan menjaga saya dalam kesehatan yang baik."

Thailand yang mayoritas beragama Buddha. Sebagian besar penduduknya percaya akan keberuntungan, yang salah satunya diharap bisa diperoleh melalui benda-benda yang diberkati pemuka agama.

Penggunaan jimat menyebar ke berbagai demografi. Tidak jarang seorang wirausaha terlihat memakainya di balik kaus polo mereka.

Jimatnya mungkin sederhana, seperti patung Buddha kecil. Atau lebih rumit, menampilkan ukiran yang dibungkus di balik penutup plastik untuk perlindungan.

Sopee, yang taksinya memiliki lebih dari seratus benda suci yang menghiasi interiornya, mengaku "lebih yakin" taksinya bebas virus, daripada jika dia tidak memiliki perlindungan spiritual tersebut.

"Saya tidak terlalu peduli berapa harga jimat di taksi saya ini," katanya kepada AFP, jimat yang tergantung di kaca spionnya berayun saat dia bermanuver di sekitar gang-gang perumahan yang sempit.

"Itu benar-benar tergantung pada seberapa besar nilainya bagi pikiran saya."

Baca juga: PM Thailand Diberi Kekuatan Baru Cegah Penyebaran Covid-19

Sopir taksi, Wasan Sukjit, meletakkan kain simbol Buddha di atas kursi pengemudi mobilnya sebelum berangkat bekerja di Bangkok.AFP PHOTO/LILLIAN SUWANRUMPHA Sopir taksi, Wasan Sukjit, meletakkan kain simbol Buddha di atas kursi pengemudi mobilnya sebelum berangkat bekerja di Bangkok.

Perlindungan spiritual

Tradisi mengumpulkan, membeli dan menjual jimat sangat populer di Thailand.

Bangkok bahkan memiliki pasar khusus di kawasan bersejarahnya, di mana jimat yang diberkati oleh kepala biara populer mendapat harga yang lumayan.

Pemerintah telah menutup pasar setiap kali infeksi Covid-19 melonjak selama setahun terakhir. Pasalnya bazaar benda ini sangat populer di antara orang Thailand yang lebih tua.

"Yang paling mahal yang saya miliki adalah sekitar 10.000-20.000 baht (Rp 4,5-9 juta)," kata sopir taksi Wasan Sukjit, 43 (tahun). Dia mengaku menerima jimat langka dari berbagai provinsi sebagai hadiah.

Halaman:
Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Global
TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

Global
Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Global
Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Global
Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Global
AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

Global
Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Global
Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Global
Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Global
Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Global
Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Global
Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com