EDINBURGH, KOMPAS.com - Frederick Waldhausen Gordon baru berusia 10 tahun, tapi sudah berhasil mengalahkan seorang grandmaster catur.
Namun, bocah Skotlandia itu tidak mau bilang ke teman-teman sekolahnya karena dia tidak suka pamer.
Freddy mulai bermain catur di usia 6 tahun dan dalam jangka waktu satu pekan dia sudah bisa mengalahkan kedua orangtuanya, yang sama-sama bergelar doktor di bidang matematika, seperti yang dilansir dari BBC Indonesia pada Sabtu (22/5/2021).
Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Bobby Fischer, Legenda Catur Eksentrik yang Penuh Kontroversi
Dia lalu bergabung ke Akademi Catur Edinburgh dan mulai latihan selama dua jam sehari setelah pulang sekolah.
Saat akhir pekan, porsi latihannya ditambah jadi empat jam sehari.
Dia pun menonton laga para pecatur kelas dunia di YouTube dan mempelajari berbagai tip dari guru caturnya dan seorang teman orangtuanya.
Freddy kemudian menjadi juara catur Inggris Raya di bawah usia 10 tahun, dan merupakan salah satu murid yang mendapat nilai tertinggi di Skotlandia. Kini dia adalahi pecatur top Inggris di bawah usia 18 tahun.
Maret lalu, dia mampu mengalahkan grandmaster Bogdan Lalic dalam upaya memenangkan turnamen English Chess Federation Prix Rapid Event.
Freddy menghadapi lawan-lawan yang berusia dewasa di enam pertandingan. Namun, laga selama 30 menit saat mengalahkan pecatur asal Kroasia berusia 57 tahun itu merupakan partai yang paling menarik.
Baca juga: Bocah Palestina Ini Menangis Melihat Rumahnya Hancur oleh Serangan Israel
"Waktu itu aku sangat gugup, namun aku langsung berpikir bahwa apapun hasilnya aku akan belajar dari situ dan itu lah yang mengurangi tekanan padaku," ujar murid sekolah George Heriot itu.
"Dia memainkan beberapa langkah yang menurutku sedikit tidak akurat sehingga menguntungkanku. Sedikit ketidakakuratan yang dia lakukan itu jadi masalah besar saat pertandingan berlanjut," lanjut Freddy mengomentari kiprah lawannya.
"Kami saling menyingkirkan buah catur lawan yang sama banyaknya, namun yang aku singkirkan itu lebih berharga.
"Ketika itu aku sudah berada di posisi ambang kemenangan, jadi dia langsung mundur."
Kejuaran catur itu digelar online karena berlangsung di tengah pandemi, sehingga Freddy berlaga dari ruang kerja ayahnya.
Baca juga: Dibanting 27 Kali di Kelas Judo, Bocah 7 Tahun Mati Otak
Selama ikut pertandingan, orang tua dan kakak Freddy menungguinya di halaman luar agar dia bisa berkonsentrasi penuh. "Aku tak bisa diganggu dan butuh suasana tenang."