Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Bagikan Sebagian Besar Vaksinnya Lewat Covax, Niat Saingi China dan Rusia

Kompas.com - 20/05/2021, 18:05 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

BRUSSELS, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) akan menyumbangkan sejumlah besar vaksin Covid-19 melalui skema Covax Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Melalui program itu, vaksin Covid-19 akan didistribusikan ke negara-negara miskin. Hal ini disampaikan koordinator global AS untuk Covid-19 Gayle Smith pada konferensi pers melansir Reuters pada Rabu (19/5/2021).

Baca juga: India Hentikan Ekspor Vaksin Covid-19 hingga Akhir Tahun, Apa Kabar Skema Covax

Presiden AS Joe Biden mengumumkan pada Senin (17/5/2921) bahwa pemerintahannya akan mengirimkan pada akhir Juni total 20 juta dosis vaksin Pfizer Inc / BioNTech SE, Moderna Inc dan Johnson & Johnson.

Jumlah itu dikirim bersama dengan 60 juta dosis AstraZeneca Plc, yang sudah dimiliki Negeri Uncle Sam,” yang sejak awal sudah berencana untuk diberikan ke negara lain.

"Alokasi vaksin jelas akan mencakup sebagian besar melalui Covax, tetapi kami belum membuat keputusan akhir," kata Smith pada Rabu (19/5/2021).

Smith menambahkan bahwa tidak ada keputusan yang dibuat baik tentang kemana dosis dapat dikirim.

Menurutnya, Amerika Serikat juga berencana untuk meningkatkan pendanaannya untuk Covax. Dana itu merupakan tambahan dari 2 miliar dollar AS (Rp 28,8 triliun), yang kata dia telah disumbangkan ke program tersebut dalam beberapa bulan terakhir.

Baca juga: Pantai Gading Jadi Negara Kedua Penerima Vaksin Melalui Covax

Kepemimpinan AS

Pada Senin (17/5/2021), Presiden AS Joe Biden mengumumkan AS sedang meningkatkan ekspor vaksin Covid-19 ke negara lain.

Secara gamblang Presiden AS ke-46 itu mengatakan hal itu dimaksudkan untuk merebut kembali "kepemimpinan Amerika" dalam perang global melawan pandemi, menggeser upaya saingannya China dan Rusia.

Biden mengonfirmasi bahwa 20 juta lebih dosis sedang dirilis selama enam minggu ke depan.

Dengan ini, total dosis vaksin Covid-19 yang dialokasikan untuk pengiriman pada akhir Juni menjadi 80 juta.

Dorongan itu menyusul tekanan pada pemerintahan Biden dari pemerintah lain untuk menggunakan surplus vaksinnya yang besar, untuk membantu negara-negara yang sedang berjuang.

Ada pun saat ini, kemajuan signifikan telah terjadi dalam peluncuran vaksinasi di AS.

Inisiatif ini juga menjawab kekhawatiran bahwa Moskwa dan Beijing telah mengambil keuntungan dari krisis dunia. Yaitu dengan menyebarkan pengaruh, melalui distribusi vaksin nasional mereka sendiri dalam apa yang disebut kontes "diplomasi vaksin".

Baca juga: AS Bersedia Berbagi Vaksin Covid-19 dengan Korea Utara

“Pada Juli, Amerika Serikat akan dengan mudah mengokohkan tempatnya sebagai pemimpin pada tahap ini,” kata Biden.

Dengan tegas dia menambahkan bahwa Washington tidak menggunakan peluncuran itu sebagai pengaruh atas negara-negara.

"Ini akan menjadi jumlah vaksin terbanyak yang dibagikan daripada negara mana pun hingga hari ini, lima kali lebih banyak daripada negara lain di mana pun," kata Biden dalam pidato Gedung Putih.

"Rusia dan China ... telah menyumbangkan 15 juta dosis. Anda tahu ada banyak pembicaraan tentang Rusia dan China yang memengaruhi dunia dengan vaksin. Kami ingin memimpin dunia dengan nilai-nilai kami."

"(Yakni) Kami tidak akan menggunakan vaksin kami untuk mendapatkan bantuan dari negara lain," klaimnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com