GAZA, KOMPAS.com - Ada misi rahasia Israel di balik serangan udara bertubi-tubi mereka yang menghancurkan gedung-gedung utama di Gaza, dalam konflik terbaru di Palestina 2021.
Menurut informasi Kementerian Pemerintah Gaza yang dikutip Al Jazeera pada Rabu (19/5/2021), enam gedung tinggi yang semuanya adalah ikon kota Gaza, rata dengan tanah usai diserang Israel sejak 10 Mei.
Bangunan-bangunan itu termasuk lebih dari 184 properti perumahan dan komersial yang dihancurkan Israel, juga gedung-gedung yang menampung total 33 institusi media.
Baca juga: Menolak Gencatan Senjata, Israel Ancam Taklukkan Hamas
Terbaru, gedung lima lantai Al Awqaf yang menampung sejumlah kantor termasuk Mashareq, salah satu media tertua dan paling terkemuka di Gaza, hancur lebur akibat serangan udara Israel.
Sebelumnya pada Sabtu (15/5/2021) Jala Tower yang berisi apartemen dan kantor media internasional seperti Al Jazeera dan Associated Press, diledakkan dengan dalih menjadi persembunyian aset militer Hamas.
Hingga Kamis (20/5/2021) sudah 10 hari beruntun Israel membombardir Jalur Gaza dan membidik sasaran gedung-gedung utama di sana.
Baca juga: Beri Kami 10 Menit, Detik-detik Menegangkan Sebelum Israel Ledakkan Gedung Al Jazeera
Israel bukan tanpa alasan menargetkan gedung-gedung utama Gaza dalam serangan mereka. Ada udang di balik batu yang melandasinya.
Rami Aldraimli (43) yang merupakan Direktur Eksekutif Mashareq mengungkapkan, kerugian mereka bukan cuma materi dari mahalnya peralatan di dalam kantor tetapi juga psikis.
"Itu adalah tempat kerja, berkumpul, dan membangun ketenangan. Ini tentang ruang yang kami ciptakan untuk diri kami sendiri."
"Uang bisa dikompensasikan, tetapi puluhan tahun pekerjaan kami, serta kenangan kami yang hilang dalam puing-puing, tak terganti," ungkapnya pada Al Jazeera.
Kemudian Yahya Al Sarraj Wali Kota Gaza mengatakan, penargetan fasilitas seperti pabrik kasur Foamco dan pabrik es krim Matouk jelas untuk semakin melemahkan perekonomian wilayah itu.
"Pendudukan Israel ini diarahkan untuk membuat para pemuda semakin putus asa, terutama ketika mereka melihat pekerjaan atau perusahaan yang mereka ciptakan semuanya hancur," terangnya seraya menyebut serangan Israel terorganisir dan sistematis.
Penargetan Israel ke infrastruktur vital juga menggangu pasokan air, sanitasi, yang berdampak pada kebersihan bagi ratusan ribu orang.
Baca juga: Israel-Palestina Hari Ini: Pejabat Hamas Menduga Gencatan Senjata Segera Terwujud