GAZA, KOMPAS.com - Militer Israel meluncurkan serangan udara pada Selasa (11/5/2021) yang menargetkan kelompok militan di Jalur Gaza, setelah sejumlah roket ditembakkan ke Yerusalem.
Kementerian Kesehatan Palestina yang dikelola Hamas di Gaza mengatakan 20 orang, termasuk anak-anak meninggal dalam serangan yang dikirim Israel.
Di Yerusalem, roket yang ditembakkan menyebabkan sirena tanda bahaya berbunyi dan parlemen Israel segera melakukan evakuasi.
Baca juga: Kompleks Al-Aqsa, Situs Suci Yerusalem yang Terus Bergejolak
Ketegangan antara Israel dan Palestina meningkat dalam beberapa hari terakhir di bulan Ramadhan.
Penguasa Hamas Gaza mengancam akan menyerang balik Israel, setelah ratusan warga Palestina terluka dalam bentrokan dengan polisi Israel di Yerusalem pada Senin (10/5/2021).
Israel mengatakan telah menewaskan sedikitnya 3 militan Hamas. "Kami telah mulai, dan saya ulangi, mulai menyerang sasaran militer di Gaza," kata juru bicara militer Israel Letkol Jonathan Conricus kepada wartawan, seperti yang dilansir dari BBC pada Selasa (11/5/2021).
Sumber Hamas mengatakan kepada BBC bahwa seorang komandan Brigade Izzedine al-Qassam, Mohammed Abdullah Fayyad, tewas dalam serangan Israel tersebut.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Hamas telah "melewati garis merah" dan bahwa Israel akan menanggapi "dengan kekuatan besar".
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Hamas perlu mengakhiri serangan roket "segera". Ia menambahkan, "Semua pihak perlu menurunkan ketegangan."
Beberapa hari terakhir terjadi kekerasan terburuk di Yerusalem selama bertahun-tahun, dengan lebih dari 300 warga Palestina terluka dalam bentrokan dengan polisi Israel di luar masjid Al-Aqsa pada Senin (10/5/2021).
Baca juga: Ini Penyebab Bentrok Israel dan Palestina di Masjid Al-Aqsa
Pawai perayaan Hari Yerusalem yang direncanakan oleh kaum nasionalis Israel dibatalkan karena khawatir hal itu dapat memicu kerusuhan saat ketegangan yang terjadi. Rencananya pawai melewati daerah Muslim di Kota Tua Yerusalem Timur.
Peristiwa Hari Yerusalem menandai penaklukan Israel atas Yerusalem Timur pada 1967. Biasanya ratusan pemuda Israel mengibarkan bendera berjalan melalui Muslim Quarter melalui Gerbang Damaskus, menyanyikan lagu-lagu patriotik Israel.
Hal tersebut dianggap oleh banyak orang Palestina sebagai provokasi yang disengaja. Pawai tahun ini, sebelumnya akan berlangsung di hari-hari terakhir bulan suci Ramadhan.
Kekerasan terbaru berlangsung menyusul bentrokan berhari-hari antara Palestina dan polisi Israel di distrik terdekat Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur.
Penggusuran keluarga Palestina dari rumah mereka di Yerusalem oleh pemukim Yahudi diperkirakan menjadi inti alasan kemarahan Palestina.
Mahkamah Agung Israel dijadwalkan mengadakan sidang dalam kasus yang sudah berlangsung lama pada Senin (10/5/2021), tetapi sidang ditunda karena bentrokan terus berlanjut.
Baca juga: Polisi Israel Bentrok Lagi dengan Warga Palestina di Masjid Al-Aqsa, 180 Terluka
Pasukan polisi Israel mengatakan ribuan warga Palestina telah membarikade diri di dalam masjid Al-Aqsa semalam dengan batu dan bom molotov, untuk mengantisipasi konfrontasi selama Pawai Bendera Hari Yerusalem, yang dijadwalkan akan dimulai sekitar pukul 16.00 (13:00 GMT).
Aparat Israel memasuki kompleks masjid untuk "mengusir para perusuh dengan menggunakan metode pembubaran demonstrasi" pada Senin pagi waktu setempat (10/5/2021), setelah sebuah pos polisi diserang dan batu dilemparkan ke arah jalan terdekat, tambahnya.
Selama lebih dari 1 jam, polisi menembakkan granat kejut, peluru karet, dan gas air mata ke arah warga Palestina, yang melemparkan batu dan benda lainnya.
Video yang diposting di media sosial menunjukkan kerumunan orang berlindung dan beberapa tabung granat listrik mendarat di dalam masjid.
Masjid Al-Aqsa, situs tersuci ketiga dalam Islam, terletak di kompleks puncak bukit yang dikenal oleh umat Islam sebagai Haram al-Sharif (Tempat yang Suci Mulia) dan oleh orang Yahudi sebagai Temple Mount.
Orang Yahudi memujanya sebagai lokasi dari 2 Kuil Alkitab dan itu adalah situs tersuci dalam Yudaisme.
Selama bentrokan di luar tembok Kota Tua, sebuah mobil dilempari batu sebelum menabrak tembok dan seorang pria.
Jerusalem, a short while ago: A Jewish man narrowly escapes lynching after his car is pelted with rocks. A policeman on the scene stops the violent mob. pic.twitter.com/OmkwkfGPQv
— Israel Foreign Ministry (@IsraelMFA) May 10, 2021
Baca juga: Masjid Al-Aqsa Palestina Diserang 2 Malam, 200 Orang Lebih Luka-luka
Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan 305 warga Palestina terluka dalam bentrokan itu, dan 228 orang telah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Tujuh di antaranya dalam kondisi kritis.
Kepolisian Israel mengatakan 21 petugas terluka dan tiga orang membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Netanyahu membela polisi. "Ini adalah pertarungan antara toleransi dan intoleransi, antara kekerasan tanpa hukum dan ketertiban," katanya.
Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas mengutuk tindakan Israel tersebut.
"Serangan brutal pasukan pendudukan Israel dan penyerangan terhadap jemaah di Masjid Al-Aqsa yang diberkati, merupakan tantangan baru bagi komunitas internasional," kata juru bicara Nabil Abu Rudeineh.
Konfrontasi antara Palestina dan Israel juga dilaporkan terjadi di kota Haifa di Israel utara, dan dekat kota Ramallah di Tepi Barat.
Raja Abdullah II dari Yordania, yang merupakan penjaga situs suci Islam dan Kristen Yerusalem, mengutuk "pelanggaran Israel dan praktik eskalasi di masjid Al-Aqsa yang diberkati".
Yordania mengambil alih hak asuh situs Masjid Al-Aqsa ketika menduduki Tepi Barat dan Yerusalem Timur dalam perang Timur Tengah pada 1948. Perannya berlanjut dengan mendapatkan izin setelah wilayah tersebut jatuh ke tangan Israel pada 1967.
Kuartet negosiator Timur Tengah, AS, Uni Eropa, Rusia dan PBB, juga telah menyatakan keprihatinan yang mendalam atas kekerasan dari bentrokan tersebut, mendesak semua pihak untuk menahan diri.
Baca juga: Dunia Arab Kutuk Polisi Israel Serang Jemaah Palestina di Masjid Al-Aqsa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.