Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Israel Bentrok Lagi dengan Warga Palestina di Masjid Al-Aqsa, 180 Terluka

Kompas.com - 10/05/2021, 15:36 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

YERUSALEM, KOMPAS.com - Sekitar 180 orang terluka dalam bentrokan terbaru antara polisi Israel dan warga Palestina di Masjid Al-Aqsa, Yerusalem.

Aparat menembakkan granat kejut dan gas air mata, beberapa di antaranya mendarat di dalam masjid. Massa membalasnya dengan lemparan batu.

Bentrokan itu terjadi di lokasi yang menjadi tempat suci baik bagi umat Yahudi maupun Islam, dikenal sebagai Kuil Gunung.

Baca juga: Warga Palestina Digusur dari Yerusalem, Jalur Gaza Luncurkan 3 Roket ke Israel

Lokasi menjadi episentrum konflik yang terjadi antara Israel dengan Palestina selama bertahun-tahun.

Tensi makin meningkat karena negara Yahudi itu merayakan "Hari Yerusalem" pada Senin (10/5/2021), dilansir Sky News.

Hari itu merujuk kepada keberhasilan mereka merebut Yerusalem Timur dalam Perang Enam Hari 1967 silam.

Polisi sendiri sudah melarang orang Yahudi untuk mengunjungi Masjid Al-Aqsa dan merayakan momen tersebut.

Meski begitu, mereka mengizinkan adanya pawai, yang ditandai dengan bendera Israel berkibar di Gerbang Damaskus Kota Tua dan Alun-alun Muslim.

Bentrokan antara massa dengan kepolisian terjadi ketika Muslim tengah menjalankan puasa di bulan Ramadhan.

Baca juga: Warga Palestina dan Polisi Israel Kembali Bentrok, 14 Orang Terluka

Dalam pertemuan khusus kabinet Minggu (9/5/2021), Perdana Menteri Benjamin Netanyahu membela aksi polisi.

"Kami tidak akan membiarkan ekstremisme mengacaukan ketertiban di Yerusalem. Kita akan menegakkan aturan dan ketertiban," tegasnya.

Netanyahu menyatakan, mereka akan membiarkan kawasan itu menjadi lokasi untuk semua agama. Namun kekerasan tidak akan ditoleransi.

Di saat bersamaan, PM yang akrab disapa Bibi tersebut menolak tekanan mereka tidak boleh membangun permukiman di sana.

Baca juga: PM Israel Bela Polisinya dalam Bentrokan dengan Warga Palestina di Yerusalem

Dia merujuk kepada kabar pengusiran terhadap keluarga yang bermukim di kawasan Sheikh Jarrah, dan memunculkan kerusuhan.

Menteri Inggris untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, James Cleverly, meminta semua pihak untuk menahan diri.

"Inggris menyerukan supaya semua kubu berhenti dan mengakhiri kekerasan yang muncul di Yerusalem beberapa hari terakhir," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dokter yang Kunjungi RS Gaza Tercengang, Kondisi Anak-anak Palestina Begitu Miris

Dokter yang Kunjungi RS Gaza Tercengang, Kondisi Anak-anak Palestina Begitu Miris

Global
Nasib Pencuri Buku Harian Putri Joe Biden, Terancam Masuk Bui

Nasib Pencuri Buku Harian Putri Joe Biden, Terancam Masuk Bui

Global
Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Global
Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Global
Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Global
Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Global
Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com