Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Remehkan Prediksi Roketnya Jatuh Tanpa Kendali ke Bumi

Kompas.com - 08/05/2021, 18:52 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

BEIJING, KOMPAS.com - Roket Long-March 5B dilucurkan pada 29 Apil lalu untuk membawa modul pertama stasiun luar angkasa terbaru milik China ke orbit Bumi.

Bagian utama roket seberat 18 ton disebutkan sedang melesat turun dan para ahli mengatakan sulit untuk memastikan secara tepat di mana dan kapan puing-puing roket itu akan memasuki atmosfer Bumi.

Baca juga: Mengenal Roket China Long March 5B yang Akan Jatuh Tak Terkendali ke Bumi

Badan roket itu diperkirakan akan memasuki atmosfer bumi pada Sabtu (8/5/2021) sekitar pukul 23.00 GMT, demikian pernyatan Pentagon, dengan prediksi waktu kurang lebih 9 jam di antaranya. Itu sekitar pukul 06.00 WIB pada Minggu (9/5/2021).

Pihak berwenang di Beijing menyakinkan bahwa sebagin besar komponen badan roket ini kemungkinan akan hancur saat akan kembali memasuki Bumi.

"Peluang untuk menyebabkan kerusakan di daratan sangat kecil,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin, Jumat (7/5/2021).

Baca juga: Roket China Akan Jatuh Tanpa Kendali ke Bumi, Ini Perkiraan Lokasi Jatuhnya

Prediksi lokasi mendaratnya roket milik China

Meski ada spekulasi mengenai di mana kemungkinan lokasi puing-puing roket akan mendarat, namun besar kemungkinan puing-puing yang tidak habis terbakar akan tercebur ke laut, mengingat 70 persen Bumi adalah air.

"Kami sangat berharap bahwa puing itu akan mendarat di tempat yang tidak akan mencelakai siapa pun,” kata Juru Bicara Pentagon Mike Howard.

Howard mengatakan AS sedang melacak badan roket, namun titik masuk yang tepat ke atmosfer Bumi tidak dapat ditentukan sampai beberapa jam setelah puing memasuki Bumi.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin sebelumnya mengatakan bahwa militer AS tidak berencana untuk menembak jatuh puing tersebut, dan menyatakan bahwa China telah lalai membiarkan badan roket tersebut jatuh dari orbit.

"Mengingat ukuran objek tersebut, pasti akan ada potongan besar yang tersisa,” kata Florent Delefie, astronom di Observatorium Paris-PSL.

Baca juga: China Sebut Kerusakan dari Roket yang Bakal Jatuh Tak Terkendali Sangat Kecil

"Kemungkinan puing-puing itu mendarat di daerah yang berpenghuni sangat kecil, peluangnya satu dari sejuta," sambung dia.

Jonathan McDowell, seorang astrofisikawan di Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian, mengatakan bahwa meski tidak perlu terlalu khawatir, desain roket perlu dipikirkan ulang untuk menghentikan skenario seperti ini kembali terulang.

"Ada peluang nyata terjadinya kerusakan terhadap apapun yang terkena dan di samping peluang timbulnya korban,” jelasnya.

"Memiliki satu ton pecahan logam yang meluncur ke Bumi dengan kecepatan ratusan kilometer per jam bukanlah praktik yang baik, dan China harus merancang ulang misi Long-March 5B untuk menghindari hal ini," tambah McDowell.

Pada 2020, puing-puing dari roket Long March lainnya jatuh di desa-desa di Pantai Gading, dan menyebabkan kerusakan struktural, namun tidak ada korban jiwa ataupun yang terluka.

Baca juga: AS Tidak Akan Tembak Roket China yang Bakal Jatuh Tak Terkendali ke Bumi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com