Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cetak Sejarah, China Jadi Konsumen Terbesar Cerutu Kuba

Kompas.com - 06/05/2021, 15:44 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

HAVANA, KOMPAS.com – China menyalip Spanyol sebagai pasar terbesar di dunia untuk cerutu Kuba yang mahal.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh perusahaan cerutu milik negara Kuba, Habanos, sebagaimana dilansir Business Insider, Kamis (6/5/2021).

Wakil Presiden Komersial Habanos Leopoldo Cintra Gonzalez mengatakan pada konferensi pers virtual pada Selasa (4/5/2021) bahwa China menjadi pasar nomor wahid bagi cerutu Kuba.

Baca juga: Berakhirnya Era Castro Setelah 6 Dekade, Partai Komunis Kuba Tunjuk Pemimpin Baru

"Untuk pertama kalinya dalam sejarah kami, China telah menjadi pasar nomor 1 kami di dunia," kata Gonzalez sebagaimana diwartakan Cigar Aficionado.

Menurut Habanos, Penjualan cerutu Kuba di China telah tumbuh lebih dari 50 persen dalam enam tahun terakhir. Pada 2020 saja, penjualan cerutu Kuba naik lima persen.

Habanos juga telah mengincar peluang di China dalam beberapa tahun terakhir.

Eksekutif Habanos Jose Maria Lopez mengatakan kepada Xinhua pada 2018 bahwa China adalah pasar cerutu Kuba yang terus berkembang.

Baca juga: Kekuasaan Fidel Castro dan Adiknya Berakhir, Warga Kuba di AS Gembira

Pasalnya, pertumbuhan permintaan cerutu Kuba di “Negeri Panda” terus tumbuh dari tahun ke tahun.

Pada 2017, Habanos menandatangani kesepakatan dengan China National Tobacco Corporation untuk mempromosikan cerutu Kuba dan meningkatkan penjualan di China.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) China adalah rumah bagi lebih dari 300 juta perokok, sekitar sepertiga dari total perokok di dunia.

Meski penjualan meningkat di China, penjualan cerutu Kuba secara global turun 4 persen pada tahun lalu karena pandemi Covid-19.

Baca juga: Akhir Dinasti Castro, Raul Mengundurkan Diri dari Partai Komunis Kuba

Untuk sektor kawasan, Eropa masih menjadi pasar terbesar bagi Habanos dengan mencatatkan 60 persen dari total penjualannya.

Setelah Eropa, konsumen cerutu Kuba terbesar secara berturut-turut adalah Asia Pasifik, Amerika, Afrika, dan Timur Tengah.

Kuba dilarang menjual cerutu ke Amerika Serikat (AS) sejak embargo perdagangan tahun 1962 yang ditandatangani oleh mantan Presiden John F Kennedy.

Habanos memiliki 27 merek cerutu, dengan yang terkenal seperti Cohiba, Montecristo, dan Partagas. Produk-produk ini dijual di lebih dari 150 negara.

Baca juga: Pakai Golok untuk Bedah Orang, Tabib Kuba Ini Kebanjiran Pasien

Cerutu Kuba yang dilinting secara manual alias dilinting dengan tangan manusia dianggap sebagai cerutu terbaik di dunia.

Produsen cerutu mengatakan, faktor-faktor yang membuat cerutu Kuba unik adalah tanah tempat tembakau tumbuh, iklim tempat tembakau ditanam, tenaga kerja manual, dan variasi tembakau hitam yang digunakan.

Setiap cerutu Habanos menjalani sekitar 500 tugas manual dalam prosesnya untuk berpindah dari biji tembakau hingga menjadi cerutu.

Baca juga: [Cerita Dunia] Kemenangan Gerilyawan Pimpinan Fidel Castro dalam Revolusi Kuba

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Global
Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Global
Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com