WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Horacio Llerena begitu gembira saat Pemimpin Kuba Raul Castro, adik Fidel Castro, mengumumkan pengunduran diri.
Llerena, seorang kontraktor di New Jersey, merupakan satu dari warga Kuba yang mengungsi ke AS di 1980 saat dinastri Castro berkuasa.
"Kami begitu gembira. Kami sudah menantikan momen ini," ujar pria 61 tahun itu di Taman Jose Marti, Union City.
Baca juga: Akhir Dinasti Castro, Raul Mengundurkan Diri dari Partai Komunis Kuba
Taman itu menampilkan patung perunggu penyair dan patriot Kuba abad 19, yang tinggal di pengasingan New York pada 1880.
Jose Marti diangkat sebagai pahlawan karena kembali dan memerangi imperialisme Spanyol, di mana dia tewas pada 1895.
Layaknya Marti, Llerena juga awalnya pindah ke New York dari Havana, sebelum pindah lagi ke New Jersey pada 1982.
Dianggap sebagai Havana di Hudson, Union City dan New York Barat merupakan rumah bagi komunitas Kuba sejak 1940-an.
Llerena menuturkan, meski Raul Castro mundur dari jabatannya di partai komunis, sangat sedikit perubahan yang bakal terjadi.
"Setiap orang yang ada hubungannya dengan partai komunis harus angkat kaki," kata dia. "Mereka harus membayar kejahatan selama 61 tahun."
Baca juga: [Cerita Dunia] Kemenangan Gerilyawan Pimpinan Fidel Castro dalam Revolusi Kuba
Setelah dua periode menjadi presiden, adik Fidel Castro mengundurkan diri pada 2018, memberikan jalan bagi penerusnya, Miguel Diaz-Canel Bermudez maju.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.