HAVANA, KOMPAS.com – Raul Castro mengumumkan pada Jumat (16/4/2021) bahwa dirinya mengundurkan diri sebagai pemimpin Partai Komunis Kuba.
Pengumuman itu mengakhiri era kepemimpinan trah Castro di Kuba yang dimulai dari saudaranya, Fidel Castro, setelah revolusi pada 1959.
Baca juga: Pakai Golok untuk Bedah Orang, Tabib Kuba Ini Kebanjiran Pasien
Raul menjadi Presiden Kuba pada 2008 sejak Fidel sakit dan tak mampu lagi memegang tampuk kekuasaan. Hingga akhirnya, Fidel meninggal dunia pada 2016.
Raul, yang berusia 89 tahun, membuat pengumuman itu dalam pidatonya pada pembukaan Kongres Kedelapan Partai Komunis Kuba yang berkuasa.
Dalam pengumumannya itu, dia merasa telah melaksanakan misinya dan percaya diri akan masa depan Kuba.
"Tidak ada, tidak ada, tidak ada yang memaksa saya untuk membuat keputusan ini," kata Raul dalam pidatonya di depan Kongres yang tertutup.
Sebagian dari rapat tersebut ditayangkan di televisi pemerintah Kuba sebagaimana dilansir CBS News, Jumat.
Baca juga: [Cerita Dunia] Kemenangan Gerilyawan Pimpinan Fidel Castro dalam Revolusi Kuba
"Selama saya hidup, saya siap untuk mempertahankan tanah air, revolusi, dan sosialisme dengan kekuatan yang lebih besar dari sebelumnya,” sambung Raul.
Raul tidak mengatakan siapa yang akan dia dukung sebagai penggantinya sebagai pemimpin Partai Komunis Kuba.
Namun sebelumnya, Raul mengindikasikan bahwa dia lebih suka menyerahkan kendali partai kepada Miguel Diaz-Canel (60).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.