Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Bayangan Myanmar Minta Diundang ke Pertemuan ASEAN di Indonesia

Kompas.com - 18/04/2021, 19:05 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

NAYPYIDAW, KOMPAS.com – Pemerintah bayangan Myanmar mendesak para pemimpin ASEAN agar mengundangnya dalam pembicaraan di Jakarta, Indonesia, pekan depan.

Selain itu, pemerintah bayangan juga meminta para negara-negara ASEAN untuk tidak mengakui junta militer Myanmar yang telah melakukan kudeta pada 1 Februari.

Baca juga: Militer Myanmar Akan Bebaskan 23.000 Tahanan Jelang Tahun Baru Buddha

Pemerintah bayangan Myanmar dibentuk oleh anggota parlemen yang digulingkan junta militer. Mereka menamai diri National Unity Government (NUG).

Pemimpin junta militer Myanmar Min Aung Hlaing disebut bakal menghadiri pertemuan para pemimpin ASEAN pada Sabtu (24/4/2021) mendatang.

Pertemuan ASEAN itu dimaksudkan untuk mengatasi krisis yang sedang berlangsung di Myanmar pasca-kudeta militer sebagaimana dilansir AFP, Minggu (18/4/2021).

Jika Min Aung Hlaing benar-benar hadir, itu akan menjadi agenda resmi pertamanya ke luar negeri sebagai pemimpin junta setelah militer menggulingkan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi pada 1 Februari.

Baca juga: Pemimpin Junta Militer Myanmar Akan ke Jakarta, Hadiri Pertemuan ASEAN

Undangan untuk Min Aung Hlaing ke pertemuan tersebut menuai cemoohan dari para aktivis. Mereka mendesak para pemimpin negara untuk tidak secara resmi mengakui junta.

Wakil menteri luar negeri pemerintah bayangan Myanmar, Moe Zaw Oo, mengatakan bahwa ASEAN belum menjangkau mereka.

"Jika ASEAN ingin membantu menyelesaikan situasi Myanmar, mereka tidak akan mencapai apa pun tanpa berkonsultasi dan bernegosiasi dengan NUG,” kata Moe kepada Burma Voice of America.

Dia menambahkan, NUG merupakan pemerintah yang sah karena didukung oleh rakyat Myanmar dan memiliki legitimasi penuh.

Baca juga: Junta Myanmar Bobol Kotak Amal Masjid dan Tembak Mati 2 Warga Sipil

"Penting agar dewan militer ini tidak diakui. Ini perlu ditangani dengan hati-hati," sambung Moe.

Sejak 1 Februari, aksi demonstrasi menentang junta militer di Myanmar semakin bergelora. Pasukan keamanan tak segan membubarkan demonstrasi dengan kekerasan.

Kerusuhan berlanjut di seluruh negeri pada Minggu. Para pengunjuk rasa berdemonstrasi di Mandalay, Meiktila, Magway, dan Myingyan dengan mendukung NGU.

Militer Myanmar terus berupaya memadamkan aksi protes dan tak segan untuk membunuh demonstran.

Sejak 1 Februari, sedikitnya 730 orang tewas di tangan pasukan keamanan Myanmar menurut kelompok pemantau lokal.

Baca juga: Militer Myanmar Bombardir Kotapraja Momauk, Penduduk Kabur Berlindung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com