Namun, ahli gizi itu kini sedang diselidiki terkait satu klaim spesifik bahwa metodenya telah menyebabkan hilangnya nyawa seseorang.
Jaideep Bihani, seorang insinyur dari Delhi, telah mengajukan tuntutan pidana terhadap Chowdhury atas kematian ibunya, Shanti Bihani, pada Agustus 2017.
Bihani mengatakan kepada BBC bahwa dia "100 persen" menyalahkan Chowdhury atas kematian ibunya.
Setelah menemukan metode pengobatan Chowdhury di internet, Bihani membayar ratusan dollar untuk membawa ibunya ke acara yang digelar oleh Chowdhury selama tiga hari guna mempelajari penyembuhan diabetesnya.
Acara tersebut diadakan di tempat pengobatan holistik di pinggiran Delhi.
Sebuah video pada malam pertama menunjukkan Chowdhury mendesak para hadirin untuk berhenti minum obat-obatan mereka.
"Saya punya satu kotak, itu disebut kotak obat oranye ... Semua obat, akan kita taruh di sini dan kita kunci. Jadi saya harap Anda tidak akan membutuhkan obat-obatan itu lagi," dia kata.
Chowdhury mengatakan kepada hadirin bahwa pasien dengan kondisi kesehatan yang sangat buruk, seperti Shanti Bihani, akan dipantau dan diberi beberapa obat jika diperlukan.
Namun makanan dari metode dietnya akan berfungsi sebagai obat utama mereka di masa mendatang.
Baca juga: Kerja Berat Penggali Makam Covid-19 India: Shift 24 Jam dan Tak Bisa Puasa
Keesokan harinya dia mengeluh merasa mengantuk dan kemudian pingsan.
Akhirnya dia dibawa ke rumah sakit di mana dia meninggal setelah menderita serangan jantung.
Dalam pengaduan pidana, Bihani menuduh Chowdhury mengaku sebagai praktisi medis, menawarkan perawatan palsu dan gagal memberikan perawatan darurat dalam kursus.
Namun Chowdhury menyangkal semua ini.
Itu adalah lembaga yang menurut situsnya bukan bermarkas di Afrika tetapi di Karibia.
Gelar ini tampaknya menjadi alasan mengapa Chowdhury menyebut dirinya seorang dokter, meskipun dia tidak menjawab pertanyaan kami tentang masalah ini.
Menanggapi tuduhan Bihani, juru bicara Chowdhury memberi tahu kami bahwa ibu Bihani adalah perempuan yang sangat sakit yang telah menyantap paan masala, stimulan ringan namun membuat ketagihan yang dibuat dari pinang dan zat lainnya. Putranya menyangkal ini.
Juru bicara Chowdhury juga mengatakan Bihani memiliki obat ibunya selama kursus berlangsung. Namun Bihani juga membantahnya.
Bihani mengatakan dia berharap pengalamannya harus menjadi peringatan bagi siapa pun yang berpikir untuk mengikuti nasihat Chowdhury.
"Melihat ayah saya setiap hari sendirian di usia ini, dan melihat anak-anak saya tidak bersama nenek mereka - Anda tahu, saya bahkan tidak bisa memberi tahu Anda apa yang saya rasakan."
Baca juga: India Kehabisan Vaksin, Krisis Covid-19 Makin Parah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.