Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Lebih Pilih Lihat Mayat Menumpuk Ketimbang Lockdown, Boris Johnson Buka Suara

Kompas.com - 27/04/2021, 19:10 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

LONDON, KOMPAS.com - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan dia lebih suka melihat "tumpukan mayat" daripada membawa negara itu ke lockdown ketiga, sumber yang akrab dengan percakapan tersebut mengatakan kepada BBC.

Pernyataan itu dikatakan telah dibuat musim gugur lalu, tepat saat Inggris melakukan lockdown kedua.

Baca juga: PM Inggris Disebut Lebih Pilih Ribuan Mayat Menumpuk Tinggi daripada Lockdown Ketiga


Boris membantah keras mengucapkan frasa itu, dan menyebut laporan itu sebagai "kebohongan besar."

Rachel Reeves dari Partai Buruh mendesak Boris meminta maaf. Menurutnya komentar itu "sungguh memuakkan".

Saat ini Pemerintahan Inggris juga menghadapi pertanyaan tentang kemungkinan sumbangan yang dibuat untuk mendekorasi ulang flat perdana menteri. Termasuk penyelidikan atas bocornya informasi tentang lockdown kedua di Inggris.

Inggris memasuki lockdown ketiganya pada 6 Januari.

Komentar Boris, pertama kali dilaporkan di Daily Mail, muncul pada akhir Oktober. Tepat ketika pemerintah mengumumkan akan ada penguncian kedua di Inggris, menyusul peningkatan tajam kasus virus corona.

Editor politik BBC Laura Kuenssberg mengatakan, pada saat itu, perdana menteri dilaporkan memiliki kekhawatiran besar tentang implikasi penguncian lainnya pada ekonomi, dan masalah kesehatan lain yang tidak terkait dengan Covid-19.

Menurutnya, isu ini mengingatkan kembali ke momen itu. Dan kembali ke klaim yang sangat serius yang dibuat oleh beberapa orang, yang terlibat dalam pengambilan keputusan, termasuk beberapa menteri.

“(Yakni) Bahwa keragu-raguan seputar penguncian kedua memang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa," katanya.

Baca juga: Bantuan Inggris untuk Covid-19 India Sudah Datang, Ada 100 Ventilator

Ditanya tentang komentar sebelumnya pada Senin (26/4/2021), Boris membantah telah membuat pernyataan itu.

Dia menambahkan bahwa publik menginginkan pemerintah "untuk memastikan bahwa penguncian berfungsi mengendalikan kasus, dan memang kebijakan itu bekerja."

Juru bicara PM mengatakan komentar yang dilaporkan itu salah. "Ini tidak benar dan PM telah menyangkalnya ... Saya tidak mengetahui ada orang lain yang membuat pernyataan itu," terangnya.

Boris juga dibela oleh Menteri Kabinet Michael Gove. Dia mengatakan kepada anggota parlemen bahwa dia berada di ruangan itu selama percakapan tentang penguncian, tetapi "tidak pernah mendengar bahasa semacam itu."

Tak berperasaan

Pemimpin Partai Buruh Keir Starmer mengatakan dia "terkejut" dengan laporan itu.

Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com