Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karena Kawin Lari, Pria India Ini Dihukum Jilat Ludah dan Minum Kencing

Kompas.com - 20/04/2021, 16:39 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber india.com

GAYA, KOMPAS.com - Seorang pria di India dipaksa menjilt ludah dan minum kencing setelah ketahuan kawin lari dengan kekasihnya.

Insiden mengerikan itu, memperlihatkan si lelaki dipaksa berlutut oleh keluarga pacarnya menjadi viral di media sosial.

Baca juga: Seorang Pria Kawin Lari dengan Pacarnya, Berhasil Kabur Dibantu Istri Pertama

Video itu juga memperlihatkan sejumlah orang meludak ke lantai, dengan korban dipaksa menjilatinya sebagai "bentuk hukuman".

Dilaporkan India Today, insiden penghinaan terjadi di kawasan Wazirganj, Gaya, Negara Bagian Bihar.

Semua berawal ketika korban, seorang pria dari kasta Dalit, ketahuan kawin lari dengan kekasihnya.

Korban pun dibawa ke panchayat (dewan desa) oleh keluarga si perempuan, dan harus mendapat hukuman atas perbuatannya.

Setelah dilakukan pertemuan, diputuskan korban yang tak disebutkan identitasnya itu dipaksa menjilat ludah di lantai.

Tidak hanya itu, korban juga disuruh untuk minum kencing. Insiden itu kemudian ditanggapi Kepolisian Gaya.

Pejabat kepolisian Aditya Kumar dilansir India.com menyatakan, pihaknya sudah membuat laporan kejadian.

Saat ini, enam orang sudah ditahan dengan Kumar menegaskan mereka akan terus memburu semua orang yang sudah menghina pria Dalit tersebut.

Baca juga: Kawin Lari, Perempuan di India Ditelanjangi dan Direkam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

China Mulai Latihan Perang di Sekitar Taiwan, Uji Kemampuan Rebut Kekuasaan

China Mulai Latihan Perang di Sekitar Taiwan, Uji Kemampuan Rebut Kekuasaan

Global
Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Global
Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Global
Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Global
Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Global
Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Global
Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com