Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Akan Basmi Ribuan Kuda Liar dengan Menembaki dari Udara

Kompas.com - 09/04/2021, 17:55 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

CANBERRA, KOMPAS.com - Badan pengelola kawasan hutan dan taman negara bagian Victoria, Australia, menyarankan pembasmian kuda liar.

Saran ini dikeluarkan untuk melindungi vegetasi di wilayah pegunungan.

Pembasmian akan dilakukan dengan cara menembaki kuda liar dari udara, bila tidak mungkin dilakukan di daratan.

Baca juga: Dibuka Lowongan Jadi Petani Stroberi di Australia, Berhadiah Rp 1 Miliar

Lembaga bernama Parks Victoria itu telah mengumumkan rencana tersebut bulan lalu dan mendapat dukungan dari organisasi kesejahteraan hewan RSPCA.

Rencana ini mengesampingkan upaya pengendalian dengan cara mengumpulkan dan menambat kuda-kuda liar untuk selanjutnya dijinakkan. Metode seperti ini didukung oleh kalangan tuan tanah di dataran tinggi Victoria.

Ada usulan untuk membasmi kuda liar seperti ini dengan cara ditembaki dari udara.(Supplied: Russell Kilbey)RUSSELL KILBEY via ABC INDONESIA Ada usulan untuk membasmi kuda liar seperti ini dengan cara ditembaki dari udara.(Supplied: Russell Kilbey)
Parks Victoria juga berencana melakukan penangkapan sendiri serta akan mengizinkan tuan tanah untuk mengambil kuda liar jika mereka dapat menyediakan kandang yang cocok untuk hewan tersebut.

Beberapa pagar pembatas juga akan dibangun.

Semua rencana ini tertunda tahun lalu karena seorang peternak terkemuka di dataran tinggi Victoria bernama Philip Maguire menggugat ke Mahkamah Agung untuk menghentikan pemusnahan kuda liar.

Pengadilan telah menolak gugatan ini.

Populasi kuda liar meningkat pesat

Rencana baru untuk pengendalian kuda liar akan memetakan langkah Parks Victoria untuk dekade berikutnya.

Lembaga ini memperkirakan jumlah kuda liar di wilayah pegunungan Victoria meningkat dua kali lipat dari 2014 hingga 2019.

Sebuah survei menunjukkan populasinya meningkat dari sekitar 2.300 ekor menjadi 5.000 ekor.

Juru bicara Parks Victoria menyebutkan pengurangan populasi kuda liar sangat penting dilakukan setelah kebakaran hutan tahun 2019/2020 "menyapu habis area habitat yang luas di Taman Nasional Alpine".

"Daerah-daerah yang tidak terpengaruh oleh kebakaran, kini jadi habitat yang kritis bagi spesies satwa liar asli pegunungan seperti kadal pohon, katak pohon dan udang karang berduri," katanya.

"Tanaman langka dan terancam punah di dataran tinggi yang gundul menjadi semakin rentan," tambahnya.

Baca juga: [Kisah Misteri] Kaz II, Kapal Pesiar Putih Tanpa Awak di Tengah Laut Australia

Juru bicara Asosiasi Taman Nasional Victoria Phil Ingamells mengatakan, penembakan hewan secara manusiawi harus dilakukan karena vegetasi daerah pegunungan perlu diperbaiki.

“Risiko kepunahan spesies sangat nyata dalam konteks pemanasan global dan iklim yang mengering. Frekuensi kebakaran meningkat, invasi gulma, perusakan habitat oleh spesies yang masuk ke wilayah ini,” katanya.

"Taman Nasional Alpine adalah ekosistem yang sangat rapuh, dan bukan tempat bagi hewan ternak," kata Phil.

Dua ekor kuda liar yang hidup sekitar kota pedalaman Clunes, negara bagian Victoria.LESLIE SCOTT via ABC INDONESIA Dua ekor kuda liar yang hidup sekitar kota pedalaman Clunes, negara bagian Victoria.
Ia mengakui penjinakan lebih disukai sebagian peternak, namun upaya ini katanya tidak akan bisa mengurangi populasi kuda liar.

"Upaya ini tidak akan pernah menjadi solusi. Ada 6.000 kuda liar di Taman Nasional Alpine dan tidak tersedia 6.000 kandang yang bagus untuk menjinakkan mereka," ujar Phil.

Seorang juru bicara RSPCA Victoria mengatakan pihaknya mendukung penembakan kuda liar dari udara di area terbuka dengan medan datar.

"Harus dipertimbangkan kemampuan tembakan yang akurat. Karena itu, hanya penembak dan pilot yang sangat berpengalaman yang harus dilibatkan," katanya.

Ia menambahkan penembakan dari usara harus ditinjau secara teratur dan segera dihentikan jika terbukti merugikan kesejahteraan hewan.

Penembakan dari udara "kejam"

Seorang pejabat Pemerintah Kota East Gippsland, Sonia Buckley, menyatakan pihaknya tidak senang dengan rencana tersebut.

Pejabat Pemkot East Gippsland Sonia Buckley menentang keras pembasmian kuda liar dengan cara ditembaki dari udara.ABC INDONESIA Pejabat Pemkot East Gippsland Sonia Buckley menentang keras pembasmian kuda liar dengan cara ditembaki dari udara.
Dia setuju kuda liar merupakan masalah, tapi seharusnya Parks Victoria membentuk satuan tugas yang melibatkan penduduk pedalaman, mirip dengan satgas penanggulangan anjing liar sebelumnya.

Berburu kuda liar, kata Sonia, sebaiknya dilakukan karena hewan-hewan ini juga ada pasarnya.

“Anak saya seorang pemburu kuda liar, ikut dalam Benambra Buck Runners. Mereka melakukan dengan hati-hati agar hewan ini bisa diambil dengan selamat,” ujarnya.

Sonia menyebut menembaki kuda liar dari udara sangatlah tidak manusiawi dan tidak efektif.

"Medannya sangat sulit untuk dapat melihat hewan dari udara. Penembak tidak dapat melakukannya dalam satu kali tembakan," katanya.

Ia menggambarkan pembasmian seperti itu sama dengan menjatuhkan hukuman kepada penjahat.

Dia juga mempertanyakan jumlah kuda liar di wilayah pegunungan negara bagian yang disebutkan pihak Parks. Menurut Sonia, jumlahnya hanya sekitar 2.000 ekor.

Politisi setempat Tim Bull juga menyatakan tak setuju bila kuda-kuda liar ini dimusnahkan.

Dia menyarankan agar kuda-kuda liar itu dijinakkan dan dikumpulkan bukan malah ditembaki dari udara.

Baca juga: Dulu Dijuluki Ratu Ganja, Schapelle Corby Jadi Bintang TV Australia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com