Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Anak Pertaruhkan Nyawa, Selamatkan Keluarga dari Kekejaman ISIS di Mozambik

Kompas.com - 07/04/2021, 13:52 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CBS News

JOHANNESBURG, KOMPAS.com - ISIS mengaku bertanggung jawab atas pengepungan berdarah di sebuah kota di negara Afrika timur Mozambik pekan lalu.

Aksi pembantaian, yang menewaskan puluhan orang itu, memaksa puluhan ribu orang mengungsi dari daerah tersebut.

Serangan itu berlangsung hampir seminggu, dengan pemberontak bersenjata berat menguasai kota pelabuhan utara Palma.

Banyak warga negara asing yang bekerja pada proyek gas alam di wilayah tersebut terbunuh atau ditangkap.

Koresponden CBS News, Debora Patta, berbicara dengan seorang kontraktor Afrika Selatan yang berani melarikan diri dengan ayah dan saudara laki-lakinya.

Baca juga: Dituduh Menerjemahkan Materi ISIS, Pria Ini Terancam Pidana 20 Tahun

Jejaring baru ISIS

Seperti yang dilaporkan Patta, kebangkitan pesat jejaring baru ISIS mengejutkan semua orang.

Bulan lalu, Amerika Serikat (AS) secara resmi menunjuk kelompok ISIS di Mozambik, yang dikenal secara lokal sebagai Al-Sunna wa Jama'a, sebagai entitas teroris global.

Sanksi segera dijatuhkan kepada pemimpinnya, yang oleh AS disebut bernama Abu Yasir Hassan.

Pejabat AS mengamati perkembangan di negara itu dengan prihatin, dan pasukan khusus AS melatih pasukan Mozambik dalam taktik kontraterorisme.

Tetapi pelatihan itu baru dimulai beberapa minggu yang lalu.

Tak heran ketika ISIS meningkatkan pemberontakan di wilayah timur laut Cabo Delgado dengan serangan keji di kota Palma, tentara Mozambik kalah senjata dan orang. Kekuatan yang tidak sebanding dengan para militan membuat mereka kewalahan.

Saat pemberontak mengepung Palma, kontraktor bangunan Greg Knox dan kedua putranya Adrian dan Wesley Nel mencari perlindungan dengan rekan-rekannya di hotel Amarula Palma.

Baca juga: Mengenal Asal-usul ISIS, Kelompok Teroris dari Irak

Ketika pertempuran semakin dekat, dengan suara mortir dan tembakan di luar, mereka akan bersembunyi di bar hotel.

"Kami mulai tertembak," kata Wesley kepada CBS News.

"Mereka menembaki kami dari balik tembok. Jadi, kami semua terbaring di lantai dan hanya menundukkan kepala."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

Global
AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

Global
Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Global
Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Global
Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Global
Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com