Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pangeran William Murka, Meghan dan Harry Pakai Label “Royal” di Websitenya

Kompas.com - 21/03/2021, 18:33 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Mirror

LONDON, KOMPAS.com - Pangeran William ternyata terganggu dengan tanggapan Harry dan Meghan terhadap larangan Ratu menggunakan kata “Royal” atau kerajaan dalam proyek masa depan mereka.

Menurutnya, apa yang dilakukan sang adik dan iparnya adalah menghina dan tidak sopan.

Pewaris tahkta kerajaan Inggris ini marah karena pasangan itu telah membuat situs web mereka yang bernama “Sussex Royal”.

Padahal keduanya sudah memutuskan mengambil langkah untuk meninggalkan keluarga kerajaan, kata sebuah sumber kepada Mirror pada Minggu (21/3/2021).

Duke of Cambridge, disebut memandang peluncuran situs web itu sebagai usaha Harry dan Meghan menggunakan label bangsawan untuk mencari usaha komersial.

Ratu kemudian memerintahkan pasangan itu untuk tidak menggunakan kata “Royal” dalam proyek mereka di masa depan.

Sebagai tanggapan yang jelas atas keputusan tersebut, mereka mengunggah pernyataan online. 

“Tidak ada yurisdiksi dari The Monarchy (Kerajaan Inggris). . . atas penggunaan kata “Royal: di luar negeri. Duke dan Duchess of Sussex tidak bermaksud untuk menggunakan “Sussex Royal”. . . atau . . . “Kerajaan,” tulisa tanggapan itu.

Baca juga: Bantah Wawancara Harry dan Meghan, Pangeran William Mengaku Tak Terjebak dalam Kerajaan Inggris

Seorang sumber senior kerajaan mengatakan kepada Sunday Times bahwa tanggapan itu bagi William, telah meremehkan Ratu dengan cara yang menghina dan tidak sopan.

Harry secara eksplisit membantah tuduhan dalam ceramahnya dan Meghan dengan Oprah, dengan mengatakan: "Tidak, aku tidak pernah meremehkan nenekku. Aku terlalu menghormatinya."

Kabar dari Duke of Cambridge itu dilaporkan setelah laporan bahwa pewaris kerajaan Inggris itu “terguncang” oleh klaim bombastik yang dilontarkan adik dan iparnya dalam wawancara Oprah.

Teman William dilaporkan mengatakan drama itu "masih hangat." Sementara Raja masa depan Inggris ini mendapat sorotan di mana-mana, setelah Harry mengonfirmasi keretakan di antara mereka terus berlanjut.

William (38 tahun) dikatakan merindukan Harry (36 tahun) yang pindah ke Kanada bersama istri Meghan dan putranya Archie pada akhir 2019. Keduanya kemudian menetap di pinggiran kota Los Angeles tahun lalu.

Sumber kerajaan mengatakan keduanya tidak berpisah sebagai "teman" meski sempat melakukan berbicara secara privat setelah kesepakatan Megxit diputuskan tahun lalu.

Baca juga: Keluarga Kerajaan Inggris Sembunyikan Masalah Harry dan Meghan dari Pangeran Philip

Harry memberi tahu Oprah bahwa dia dan William berada di "jalur yang berbeda" dan ada "ruang" di antara mereka.

Seorang teman dekat dari saudara kandung tersebut mengklaim bahwa William merasa bahwa tekanan "ada padanya." Masa depannya berbeda sekarang karena keputusan Harry untuk berhenti dari perannya sebagai bangsawan senior.

Mereka diperkirakan akan bersatu kembali musim panas ini untuk pembukaan patung untuk mengenang Diana.

Ibu dari dua pangeran Inggris ini meninggal secara tragis pada usia 36 tahun dalam kecelakaan mobil di Paris pada Agustus 1997.

Patung itu akan dipublikasikan di Sunken Garden di Istana Kensington pada 1 Juli pada tanggal yang akan menjadi ulang tahun ke-60 Putri Wales.

Harry berbicara tentang ibunya selama wawancara Oprah, mengatakan bahwa mendiang Putri Diana tidak akan senang dengan perlakuan yang didapat Harry dan Meghan saat menjauh dari kehidupan kerajaan.

Baca juga: Drama Meghan Markle Berlanjut: Data Pribadinya Dikorek-korek Orang Bayaran

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com