Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Drama Meghan Markle Berlanjut: Data Pribadinya "Dikorek-korek" Orang Bayaran

Kompas.com - 19/03/2021, 18:28 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

Hanks muncul ke permukaan setelah didekati Graham Johnson, seorang jurnalis lepas dan editor Byline Investigates, yang menerbitkan tulisan-tulisan di media Inggris.

Johnson, mantan editor investigasi di Sunday Mirror, mengaku bersalah atas dua tuduhan peretasan telepon pada 2013.

Dari websitenya dia menerima uang dari pendukung terkemuka reformasi pers, termasuk aktor Hugh Grant dan Steve Coogan, yang masing-masing menjadi korban peretasan telepon, dan pasangannya, Emma Jones adalah anggota dari Hacked Off, kelompok kampanye reformasi pers.

Johnson, yang membayar Hanks untuk mendapatkan dokumennya, mengatakan: "Cerita ini jelas menonjol di dunia, setelah Penyelidikan Leveson, karena ini terjadi lima tahun setelah kami mengira praktik-praktik ini telah dihentikan."

Hanks, yang yang saat ini sudah pensiun, mengaku sudah melihat wawancara Harry-Meghan dengan Oprah, yang mendorongnya untuk berkata. "Saya hanya melakukannya untuk menjernihkan hati nurani saya," katanya.

Baca juga: Kerajaan Inggris Sewa Firma Hukum Eksternal, Selidiki Klaim Penindasan Meghan

Ketika ditanya seandainya ia berhadapan langsung dengan Meghan dan Harry, apa yang ingin ia sampaikan? "Saya sangat menyesal atas apa yang sudah saya lakukan... dan saya bersedia jika pengacara Anda ingin berbicara dengan saya. Saya siap untuk memberikan semua yang saya tahu. Memberi Anda dengan informasi apa pun. Saya hanya berharap kejadian ini tak terulang lagi."

Dalam sebuah pernyataan, News Group Newspapers - induk perusahaan Sun - mengatakan: "Pada 2016, The Sun membuat permintaan resmi kepada Hangks untuk mencari kontak dan alamat Meghan Markle dan kemungkinan kerabatnya dengan cara menggunakan lisensi yang ia pegang, untuk mendapatkan database secara legal. Dia dibayar 250 dollar AS (Rp 3,5 juta).

"Hanks tidak ditugaskan untuk melakukan tindakan ilegal atau melanggar Undang Undang Privasi - memang dia diperintahkan secara jelas secara tertulis untuk bertindak sesuai jalur hukum dan dia menandatangani surat perjanjian hukum, bahwa ia akan melakukannya.

"Informasi yang dia berikan tak dapat dan tidak menimbulkan kekhawatiran, bahwa dia telah menggunakan praktik ilegal untuk mendapatkan informasi tersebut.

"Sun tak pernah meminta nomor jaminan sosial Meghan Markel, tidak juga menggunakan informasi yang ia berikan untuk yang melanggar hukum.

"The Sun mematuhi semua hukum dan peraturan dan menggunakan protokol yang ketat dalam kaitannya memperoleh informasi dari pihak ketiga. Hal ini juga mencakup seluruh prosedur peliputan kami."

Baca juga: Meghan Markle Berniat Jadi Presiden AS jika Biden Tak Maju

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com