Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Menolak Sampai Lakukan Pemblokiran, Facebook Akhirnya Bersedia Bayar Konten Berita di Australia

Kompas.com - 16/03/2021, 19:19 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

CANBERRA, KOMPAS.com - Facebook akhirnya setuju membayar perusahaan raksasa media di Australia, News Corp Australia, untuk konten jurnalistik yang diambil dari media-media perusahaan ini.

Kesepakatan itu dicapai beberapa pekan setelah Australia mengesahkan Undang Undang kontroversial pertama di dunia. Beleid ini bertujuan agar platform-platform besar membayar konten berita lokal.

Sejauh ini, News Corp belum mengungkapkan nilai dari kesepakatan dengan kontrak selama tiga tahun di Australia.

Bulan lalu, perusahaan ini telah mencapai kesepakatan global dengan Google. Kesepakatan pembayaran ini meliputi seluruh konten dari News Corp di Australia, dengan pembayaran yang signifikan.

News Corp Australia mengendalikan 70 persen sirkulasi surat kabar di Australia. Media-media lokalnya termasuk The Australian, The Daily Telegraph, dan The Herald Sun.

Grup media itu juga pemilik laman berita news.com.au.

Kepemilikan perusahaan ini juga meliputi jaringan Sky News Australia. Media ini mirip model TV konservatif seperti Fox News di Amerika Serikat dan kontennya paling sering dibagikan di Facebook.

Baca juga: Marah Besar Australia Saat Facebook Blokir Konten Berita

News Corp juga memiliki kesepakatan lain dengan Facebook terkait media AS-nya. Kesepakatan ini termasuk platform membayar konten berita yang dimasukkan ke dalam tab Berita Facebook (fitur yang tidak ada di Australia).

Melansir BBC pada Selasa (16/3/2021), kesepakatan di Australia ini jauh lebih luas meliputi semua konten dari News Corp Australia yang dibagikan di Facebook.

Bagaimana ini bisa dicapai?

Sama dengan perusahaan penerbit global lainnya, media Australia telah kehilangan pendapatan dalam satu dekade terakhir karena pengiklan beralih ke raksasa internet Facebook dan Google.

News Corp mempelopori kampanye lobi-lobi politik di Australia. Dengan dukungan dari kompetitor tradisional, mereka memengaruhi politisi agar membuat perusahaan raksasa internet itu membayar konten berita dari situsnya.

Pemerintah Australia kemudian menyusun undang undang yang bertujuan untuk menempatkan "keadilan" kontrak negosiasi antara media dengan perusahaan teknologi.

Google dan Facebook sama-sama kuat menolak undang undang ini.

Namun, undang undang ini mendorong perusahaan teknologi untuk mencapai kesepakatan komersial mereka sendiri dengan perusahaan media, seperti yang dilakukan Facebook dengan News Corp.

Tanpa kesepakatan itu, perusahaan teknologi tersebut itu dipaksa menggunakan jalur arbitrase dengan penerbit, atas konten yang digunakan.

Baca juga: Facebook Blokir Konten Berita di Australia karena Disuruh Bayar oleh Pemerintah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Global
Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Global
Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Global
Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Global
9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

Internasional
Israel Buka Penyeberangan Baru ke Gaza Utara untuk Jalur Bantuan

Israel Buka Penyeberangan Baru ke Gaza Utara untuk Jalur Bantuan

Global
Sebut China Bangun Pulau Buatan di Laut China Selatan, Filipina Kerahkan Kapal

Sebut China Bangun Pulau Buatan di Laut China Selatan, Filipina Kerahkan Kapal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com