Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beri Pesan Terakhir dan Ramal Kematiannya di Facebook, Seorang Remaja Ditemukan Dibunuh

Kompas.com - 21/02/2021, 16:31 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber The Sun

BRASILIA, KOMPAS.com - Seorang remaja perempuan di Brasil mengunggah pesan terakhir di Facebook dan ramalan kematiannya, yang tak lama setelah itu benar terjadi.

Melansir The Sun pada Sabtu (20/2/2021), Remaja 17 tahun bernama Cristiane Carvalho Guimaraes mengatakan akan dibunuh gara-gara terlilit hutang sebesar 3.000 real Brasil (Rp ) dengan pengedar narkoba setempat.

Ia juga menyebutkan nama dari pembunuhnya.

Baca juga: Kasus Dugaan Pembunuhan di Inggris pada Hari Valentine 45 Tahun Lalu Masih Belum Terungkap

Guimaraes sebelum tewas menulis, " Saya di sini untuk megucapkan selamat tinggal kepada semua orang. Aku akan segera mati."

Di unggahannya yang lain,
Guimaraes menulis, "Mereka akan mengirimkan lokasi tubuhku dapat ditemukan."

Di akhir pesannya bertanda "CV", yang merujuk pada inisial sebuah geng kriminal setempat, yaitu "Comando Vermelho".

Remaja itu kemudian benar ditemukan tewas di Itapiranga di negara bagian Amazonas, Brasil pada 13 Februari.

Baca juga: Pria 100 Tahun Diduga Terlibat dalam Pembunuhan Ribuan Orang Yahudi di Kamp Konsentrasi Nazi Jerman

Polisi setempat mengetahui gadis itu telah menghilang sejak 12 Februari dan dalam pencarian.

Ketika menemunkan keesokan harinya, sesuai dengan lokasi yang diungkapkan, remaja itu sudah tak bernyawa.

Penyebab kematiannya belum diungkapkan dan tidak diketahui apakah dia ditembak seperti yang semepat diucapkan di pesan Facebook-nya, menurut laporan The Sun.

Sementara ini, polisi justru meyakini bahwa Comando Vermelho sesungguhnya tidak ada kaitannya dengan kematian remaja itu.

Baca juga: Pesan Rahasia Berusia 50 Tahun dari Pelaku Pembunuhan Berantai Terpecahkan, Ini Isinya

Pembunuh sebenarnya diduga berusaha mengaburkan kebenaran dari tindak kejahatannya dan mengalihkannya ke geng pengedar narkoba itu, agar polisi menyelidikinya.

Kepolisian juga percaya bahwa pesan yang diunggah di halaman Facebook remaja itu sebelum tewas, adalah tulisan sang pembunuh.

Setelah kematian Guimarae, selang 4 hari, yaitu 17 Februari polisi menemukan 2 orang tewas dibunuh di daerah pedesaan.

Petugas penyelidik mencurigai bahwa 2 pembunuhan yang dilakukan setelahnya itu, kemungkin terkait dengan kasus Guimarae.

Baca juga: Pria Misterius Masuk Toko Senjata dan Menembaki Orang-orang, 3 Tewas

Dua korban itu diidentifikasi bernama Lorival Fonseca Moraes dan Antonio Monteiro dos Santo, yang ternyata adalah saudara laki-laki dan ipar laki-laki dari anggota geng yang disebutkan Guimarae sebagai pembunuhnya.

Polisi percaya bahwa anggota Comando Vermelho menjadi tidak senang dengan perhatian polisi yang meningkat setelah mereka disebutkan di unggahan Facebook terakhir Guimarae.

Penyelidik kasus Guimarae masih berlanjut, tapi ada dugaan motif pembunuhan tidak ada kaitannya dengan hutang ke geng narkoba.

Baca juga: Satu Keluarga Tewas Kelaparan di Gurun, Sempat Tulis Kata-kata Terakhir

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com