Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Dugaan Pembunuhan di Inggris pada Hari Valentine 45 Tahun Lalu Masih Belum Terungkap

Kompas.com - 14/02/2021, 18:47 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

HERTFORDSHIRE, KOMPAS.com - Sebuah kasus penyelidikan dugaan pembunuhan di Hari Valentine 45 tahun yang lalu masih belum terpecahkan. 

Kasus tersebut adalah hilangnya seorang wanita bernama Helen Hooper (31) dari rumahnya di Hertfordshire, Inggris pada 14 Februari 1976. Sejak kabar hilangnya, Helen tidak pernah terlihat lagi.

Suami Helen Hooper didakwa atas dugaan pembunuhan terhadapnya namun mayat wanita itu tidak pernah ditemukan, ungkap BBC.

Pihak kepolisian menganggap kasus itu belum sepenuhnya terdeteksi dan masih terus ditinjau.

Helen berjumpa dengan Walter Hooper ketika berusia 16 tahun dan Hooper hampir 50 tahun. Mereka menikah di London pada 1962 ketika Helen berusia 17.

Dari pernikahan mereka, lahirlah seorang putra. Sementara Hooper sudah memiliki anak dari pernikahan sebelumnya, seorang anak laki-laki dan seorang anak perempuan.

Baca juga: [Kisah Misteri] Kasus Pembantaian Massal di Kapal Ikan Investor 1982 di Alaska, Siapa Pembunuhnya dan Mengapa?

Tidak pernah muncul

Rumah tangga Helen dan Walter Hooper dikabarkan tidak akur dan Helen sendiri dilaporkan telah mencoba meninggalkan suaminya itu sebanyak 3 kali.

Helen pindah ke desa Broken Green dekat Standon pada 1970-an dan mengajar di Hadham Hall School terdekat di mana dia diyakini bertemu pria lain, Colin Clarke.

Helen diyakini ingin tinggal bersama Clarke dan diperkirakan akan memberitahu suaminya pada 13 Februari 1976.

Penyelidik yakin, Helen tidak pernah sempat bertemu Clarke seperti yang direncanakan pada 14 Februari.

Detektif Inspektur John Newton yang memimpin penyelidikan mengatakan kepada Daily Mirror pada 26 Juni 1976, "Kami tahu dia berencana meninggalkan suaminya dan tinggal bersama Tuan Clarke. Tapi pada pagi hari ketika dia hendak bertemu pria itu, dia tidak muncul dan tidak pernah tampak lagi sejak itu."

Polisi Hertfordshire mengatakan Hooper, yang saat itu berusia 63 tahun, didakwa atas pembunuhannya, dan pada sidang hakim pada Oktober 1976, jaksa penuntut mengatakan salah satu putra mereka terbangun di malam hari karena mendengar orangtuanya bertengkar.

Baca juga: Pria 100 Tahun Diduga Terlibat dalam Pembunuhan Ribuan Orang Yahudi di Kamp Konsentrasi Nazi Jerman

Penuntut menuduh bahwa setelah itu, Hooper membunuh istrinya dan membuang tubuhnya, memberi tahu anak-anak mereka keesokan harinya bahwa ibu mereka pergi berbelanja.

Hakim diberi tahu bahwa Hooper tampak tidak khawatir ketika istrinya tidak kembali dan hanya menelepon polisi ketika orangtua Helen bersikeras.

Selain tuduhan itu, jejak darah Helen yang ditemukan di properti mereka juga menjadi dasar bagi polisi dalam mendakwa Hooper.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Global
88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

Global
Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com