Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Termasuk Indonesia, Ini 13 Negara yang Tangguhkan Vaksin AstraZeneca

Kompas.com - 15/03/2021, 21:04 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia resmi masuk daftar negara yang menangguhkan vaksin AstraZeneca, setelah diumumkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada Senin (15/3/2021).

Belum lama ini muncul kasus pembekuan darah pasien usai disuntik vaksin AstraZeneca, dan dua di antaranya berujung kematian.

Ada 30 kasus tromboemboli dari 5 juta orang yang disuntik vaksin corona di Eropa sejauh ini, kata Badan Obat-obatan Eropa (EMA) yang berbasis di Amsterdam, Belanda.

Baca juga: Menkes: RI Tunda Penggunaan Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Di Austria seorang perawat berusia 49 tahun meninggal karena pembekuan darah yang parah beberapa hari setelah disuntik vaksin virus corona AstraZeneca.

Kemudian di Denmark sejauh ini ada satu orang yang meninggal setelah disuntik vaksin Covid-19, dan EMA sedang menyelidiki kematiannya.

"Sampai saat ini berita yang kami terima dari WHO mereka masih meneliti, kita juga terima dari MHRA itu BPOM-nya UK (Inggris), dan EMA itu European Medical Authority, mereka sekarang belum mengkonfirmasi apakah ini ada korelasinya karena vaksin atau tidak," kata Budi dalam Rapat Kerja di Komisi IX DPR RI, Jakarta, Senin (15/3/2021).

Sebelum Indonesia, vaksin Covid-19 AstraZeneca sudah ditangguhkan 12 negara yang 11 di antaranya di Eropa.

Satu negara lainnya adalah Thailand, yang berarti di Asia ada 2 negara menunda vaksinasi virus corona dari produk yang dikembangkan AstraZeneca bersama Universitas Oxford itu.

Berikut adalah daftar 12 negara yang menangguhkan vaksin corona AstraZeneca.

Baca juga: Menkes Baru Tahu Vaksin Astrazeneca Kedaluwarsa Akhir Mei 2021

1. Austria

Austria pada Senin (8/3/2021) menjadi negara pertama yang menangguhkan penyuntikan vaksin virus corona AstraZeneca.

Penyebabnya adalah perawat berusia 49 tahun yang meninggal akibat pembekuan darah yang parah, beberapa hari setelah disuntik vaksin corona tersebut.

Namun pada Rabu (10/3/2021) EMA menyampaikan, penyelidikan awal menunjukkan kasus kematian perawat tersebut tidak terkait dengan vaksin AstraZeneca.

2. Denmark

Denmark pada Kamis (11/3/2021) mengikuti langkah Austria menangguhkan vaksin AstraZeneca, melalui pernyataan Otoritas Kesehatan negara itu.

Menteri Kesehatan Magnus Heunicke menjelaskan, penangguhan dilakukan sebagai tindakan pencegahan, tetapi belum dipastikan ada hubungan antara vaksin dengan pembekuan darah.

Baca juga: Perbandingan Efektivitas Vaksin Pfizer, Moderna, dan AstraZeneca

3. Islandia

Asisten direktur kesehatan di Islandia Kjartan Njalsson mengatakan, pihaknya juga ikut menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca, meski tidak ada laporan kasus yang sama.

Menurut dia, Islandia masih menunggu saran dari European Medicines Agency (EMA).

4. Norwegia

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Institut Kesehatan Masyarakat Norwegia (FHI) Geir Bukholm mengatakan, penangguhan di negaranya merupakan bentuk kehati-hatian.

Namun, FHI tidak menyebutkan berapa lama penangguhan tersebut akan berlangsung.

Ia juga mencatat ada kasus pembekuan darah yang dilaporkan tak lama setelah menerima vaksinasi Covid-19 di Norwegia.

"Terutama pada orang tua yang memiliki penyakit mendasar lainnya," kata dia.

Baca juga: Vaksin AstraZeneca Sebabkan Pembekuan Darah, Tidak Ada Bukti yang Ditemukan

5. Spanyol

Komisi Kesehatan Masyarakat Spanyol pada Kamis (11/3/2021) mengumumkan penundaan vaksinasi AstraZeneca untuk orang berusia 55-65 tahun.

Penundaan diberlakukan sampai ada tinjauan lengkap dan kesimpulan dari efek samping oleh EMA.

"Saya akan mengirimkan pesan tenang dan hati-hati. Di Spanyol kami belum diberitahu tentang kasus apa pun yang terkait dengan pembekuan darah," kata Menkes Spanyol Carolina Darias kepada stasiun TV lokal La Sexta.

6. Thailand

Thailand ikut menunda penyuntikan vaksin Covid-19 AstraZeneca pada Jumat (12/3/2021), menyusul kekhawatiran pembekuan darah pasien seperti yang terjadi di negara-negara Eropa.

"Negeri Gajah Putih" awalnya dijadwalkan mulai menyuntikkan vaksin virus corona AstraZeneca hari ini, dan Perdana Menteri Prayut Chan-O-cha yang mendapat suntikan pertama akan disiarkan langsung.

Namun pukul 08.30 waktu setempat tiba-tiba mantan jenderal itu tidak terlihat dan acara mendadak dibatalkan.

"Penyuntikan vaksin untuk warga Thailand harus aman, kami tidak harus buru-buru," kata Piyasakol Sakolsatayadorn, penasihat komite vaksin corona Thailand dalam konferensi pers yang dikutip AFP.

"Meski kualitas AstraZeneca bagus, beberapa negara meminta penundaan. Kami akan menunda (juga)."

Baca juga: Thailand Mendadak Tunda Vaksin AstraZeneca, Ikuti Langkah 8 Negara Eropa

7. Italia

Daftar negara Eropa yang menangguhkan vaksin AstraZeneca bertambah setelah Italia mengumumkan kebijakan sama pada Kamis (11/3/2021).

"Menyusul laporan beberapa kejadian merugikan yang serius... AIFA (Badan Obat-obatan Italia) memutuskan, sebagai tindakan pencegahan, untuk mengeluarkan larangan penggunaan batch ini secara nasional," kata AIFA dikutip dari AFP.

Dikatakan pula bahwa AIFA berhak mengambil tindakan lebih lanjut jika perlu, dan berkoordinasi dengan Badan Obat-obatan Eropa (EMA).

Batch vaksin AstraZeneca yang ditunda regulator Italia adalah ABV2856, berbeda dengan ABV5300 yang ditangguhkan Austria.

AIFA sebelumnya mengatakan, batch ABV5300 tidak didistribusikan di Italia, tetapi belum diketahui apakah itu satu-satunya batch yang beredar di sana.

Baca juga: Negara-negara Eropa Ramai Tunda Vaksin AstraZeneca, Italia dan Perancis Beda Suara

8. Bulgaria

"Saya telah menangguhkan sementara pemberian vaksin AstraZeneca di Bulgaria sampai ada pernyataan tertulis dari European Medicines Agency bahwa itu aman," kata Perdana Menteri Bulgaria Boyko Borisov, Jumat (15/3/2021).

"Sampai semua keraguan hilang dan tidak ada jaminan dari para ahli itu (AstraZeneca) tidak menimbulkan risiko bagi manusia, imunisasi dengan vaksin ini di negara kita akan dihentikan."

9-12. Estonia, Latvia, Lituania, Luksemburg

Keempat negara ini menangguhkan penyuntikan batch vaksin AstraZeneca yang sama dengan Austria, yaitu ABV5300.

Baca juga: WHO: Tidak Ada Alasan untuk Hentikan Penggunaan Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Sumber: Kompas.com (Penulis: Ahmad Naufal Dzulfaroh, Haryanti Puspa Sari | Editor: Inggried Dwi Wedhaswary, Icha Rastika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Global
Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Global
Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Global
Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com