Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Twit Pertama Bos Twitter Ditawar Rp 35 Miliar, Ini Tulisannya

Kompas.com - 07/03/2021, 07:06 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber BBC,CNBC,AFP

SAN FRANCISCO, KOMPAS.com – Bos Twitter Jack Dorsey menjual twit pertamanya melalui pelelangan online sebagaimana dilansir AFP.

Dilansir dari BBC, tawaran untuk twit pertama Dorsey tersebut mencapai 2,5 juta dollar AS atau setara Rp 35 miliar.

"just setting up my twttr (sedang menyiapkan twttr saya)," twit Dorsey pada 22 Maret 2006.

Pada Jumat (5/3/2021), dia mengunggah link yang mengarahkan situs pelelangan yang terafiliasi dengan akun Twitter @Cent.

Baca juga: Setelah Diblokir di Facebook dan Twitter, Pendukung Trump dan Ekstremis Beralih ke yang Lain...

Menurut biografi @Cent, akun tersebut membeli dan menjual twit yang ditandatangani oleh pembuatnya.

Twite tersebut akan dijual sebagai non-fungible token (NFT), semacam sertifikat digital yang menyatakan pihak yang memiliki foto, video, atau bentuk virtual lainnya.

Kendati demikian, unggahan tersebut tetap tersedia untuk umum di Twitter bahkan setelah dilelang.

Pembeli akan menerima sertifikat, ditandatangani secara digital dan diverifikasi oleh Dorsey, serta metadata dari twit asli.

Baca juga: Twitter Pastikan Trump Tidak Akan Dapat Miliki Kembali Akun di Platform Itu

Metadata tersebut akan mencakup informasi seperti waktu twit itu diunggah dan konten teksnya.

Dilansir dari CNBC, kepemilikan NFT dicatat di blockchain, semacam “buku besar” digital yang mirip dengan jaringan yang mendukung bitcoin dan mata uang kripto lainnya.

Namun, tidak seperti kebanyakan mata uang, seseorang tidak dapat menukar satu NFT dengan yang lain seperti yang dapat dilakukan terhadap dolar atau aset lainnya.

Setiap NFT unik dan berlaku sebagai item koleksi yang tidak dapat diduplikasi sehingga menjadikannya langka.

Baca juga: Trump Disebut Lebih Bahagia Setelah Lengser dan Tidak “Main” Twitter

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Senator AS Apresiasi Sikap Biden Tak Jadi Kirim Bom Seberat 907 Kg untuk Israel

Senator AS Apresiasi Sikap Biden Tak Jadi Kirim Bom Seberat 907 Kg untuk Israel

Global
Untuk Pertama Kalinya, Pejabat Militer Pentagon Mundur karena Perang Gaza

Untuk Pertama Kalinya, Pejabat Militer Pentagon Mundur karena Perang Gaza

Global
Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Internasional
Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Global
AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

Global
AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

Global
Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com