Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Twitter Kutuk Militer Myanmar dan Berusaha Akhiri Aksesnya yang Diblokir

Kompas.com - 06/02/2021, 14:09 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

NAYPYIDAW, KOMPAS.com - Twitter pada Sabtu (6/2/2021) mengutuk langkah militer Myanmar yang memblokir akses masyarakat ke platformnya.

Tindakan itu adalah yang terbaru dalam melakukan membungkam masyarakat dalam berkomunikasi di media sosial, setelah kudeta militer dilakukan terhadap pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi pada Senin (1/2/2021), yang menuai banyak kecaman domestik dan internasional.

"Langkah itu merusak percakapan publik dan hak orang untuk membuat suara mereka didengar," kata juru bicara Twitter seperti yang dilansir dari AFP pada Sabtu (6/2/2021).

Baca juga: PBB Lakukan Kontak Pertama dengan Militer Myanmar sejak Kudeta

"Kami akan terus mendorong dan mengakhiri pemblokiran yang dipimpin oleh pemeirntah yang merusak," lanjutnya.

Telenor, salah satu penyedia layanan telekomunikasi utama negara Myanmar sebelumnya mengkonfirmasi bahwa pihak berwenang telah memerintahkan pemblokiran Twitter dan Instagram "sampai pemberitahuan lebih lanjut" pada Jumat (5/2/2021).

Baca juga: Kudeta Myanmar, Militer Blokir Instagram dan Twitter Setelah Facebook

Pemblokiran Twitter dilakukan setelah pada Kamis (4/2/2021) warga Myanmar ramai mengakses media sosial berlogo burung itu, untuk menyebarkan jutaan tagar melawan kudeta militer.

 

Tagar seperti #WeNeedDemocracy dan #FreedomForFear yang diambil dari kutipan terkenal Aung San Suu Kyi, menjadi trending topic.

Baca juga: [Cerita Dunia] Kenapa Burma Berubah Menjadi Myanmar? Berikut Kisahnya

Pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi dan presiden Win Myint ditahan dalam penggerebekan pada Senin fajar (1/2/2021) oleh militer.

Kudeta Myanmar mengembalikan kembali negara pagoda emas itu ke kekuasaan militer, menghentikan eksperimen singkat 10 tahun negara mayoritas buddha itu dalam membangun demokrasi.

Baca juga: Tak Pedulikan Kudeta Militer, Anggota Parlemen Myanmar Ambil Sumpah Jabatan

Pada Rabu (3/2/2021), rezim militer Myanmar telah memblokir Facebook, yang bisa dibilang sebagai mode komunikasi utama warganya untuk "Gerakan Pembangkangan Sipil" online yang menyerukan perlawanan terhadap kudeta militer.

Pemantau internet NetBlocks juga melaporkan gangguan lokal pada platform milik Facebook, Whatsapp dan Instagram.

Baca juga: Setelah Dokter, Guru dan Dosen Turut Menentang Kudeta Militer Myanmar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com