Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paus Fransiskus ke Irak, Ini Agendanya Selama 4 Hari

Kompas.com - 05/03/2021, 23:40 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BAGHDAD, KOMPAS.com - Paus Fransiskus akan singgah di Irak selama empat hari, dalam kunjungan kepausan pertamanya di negara tersebut.

Pria 84 tahun itu sudah mendarat di Bandara Internasional Baghdad pada Jumat (5/3/2021), dan disambut oleh Perdana Menteri Irak Mustafa Al Kadhemi.

Ia bertolak dari Roma pada Jumat pagi, dan berencana mengunjungi sejumlah tempat di Irak. Berikut daftarnya yang dirangkum dari AFP.

Baca juga: Paus Fransiskus Tiba di Irak, Begini Sambutan Untuknya...

1. Bertemu ulama Syiah, Ayatollah Ali Sistani

Dalam perjalanan luar negeri pertama Paus Fransiskus selama pandemi Covid-19, ia akan bertemu dengan ulama terkemuka Irak, Ayatollah Ali Sistani (90).

Paus bernama asli Jorge Mario Bergoglio itu akan bertamu ke rumah Sistani di kota Najaf pada Sabtu (6/3/2021).

Sistani sendiri adalah sosok yang tertutup dan jarang menerima tamu, tetapi ia bersedia membuka pintunya demi menyambut Sri Paus.

Spanduk di daerah Najaf pun dibentangkan dengan tema "pertemuan bersejarah antara menara kubah dan lonceng gereja."

Baca juga: Perjalanan Bersejarah Paus Fransiskus ke Irak sebagai Peziarah Perdamaian

2. Kunjungi gereja Sayidat Al Nejat dan Niniwe

Sebelumnya pada hari pertama, agenda Paus Fransiskus ke Irak adalah bertemu dengan para pejabat pemerintah dan ulama di ibu kota Baghdad.

Daftar kunjungannya termasuk ke gereja Sayidat Al Nejat atau Our Lady of Salvation, di mana serangan teror menewaskan puluhan orang pada 2010.

Paus Fransiskus juga akan mengunjungi Niniwe, yang pada 2014 menjadi lokasi serangan ISIS terhadap agama minoritas, untuk memaksa mereka pindah agama atau dibunuh.

Paus Fransiskus saat tiba di Bandara Internasional Baghdad pada Jumat (5/3/2021). Kunjungan Paus Fransiskus bertujuan membantu umat Kristiani di sana bangkit lagi setelah dilanda perang serta pandemi virus corona.AP PHOTO/ANDREW MEDICHINI Paus Fransiskus saat tiba di Bandara Internasional Baghdad pada Jumat (5/3/2021). Kunjungan Paus Fransiskus bertujuan membantu umat Kristiani di sana bangkit lagi setelah dilanda perang serta pandemi virus corona.
"Orang-orang hanya punya beberapa menit untuk memutuskan apakah mereka mau pindah atau dipenggal," kenang Karam Qacha imam Katolik Khaldea di Niniwe.

"Kami meninggalkan segalanya, kecuali iman kami."

Baca juga: Umat Kristen di Irak Siapkan Hadiah untuk Paus Fransiskus

Sekitar 100.000 orang atau kurang lebih separuh dari populasi Kristiani di provinsi itu melarikan diri.

Dari sebanyak itu hanya 36.000 yang pulang, menurut badan amal Katolik Aid to the Church in Need.

Namun, sepertiga dari para pengungsi yang kembali ingin pergi selamanya karena jengah dengan korupsi yang merejalela di Irak, penganiayaan, dan kemiskinan yang sekarang menerpa 40 persen populasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com