WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Joe Biden pada Kamis (25/2/2021) mengatakan kepada Raja Salman dari Arab Saudi bahwa ingin kerja sama bilateral mereka "sekuat dan setransparan mungkin".
Pernyataan Biden disampaikan kepada Raja Salman menjelang perilisan laporan intelijen AS yang sensitif tentang keterlibatan putra mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman dalam kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi pada 2018 silam.
Melansir Reuters pada Jumat (26/2/2201), laporan intelijen menyebutkan bahwa putra dari raja berusia 85 tahun itu yang menyetujui pembunuhan Khashoggi di konsulat kerajaan di Istanbul.
Baca juga: Joe Biden Akan Segera Berbicara dengan Raja Salman dan Rilis Laporan Intelijen Pembunuhan Khashoggi
Sejauh ini, Arab Saudi menyangkal bahwa penguasa de facto kerajaan itu menyetujui pembunuhan.
Gedung Putih melaporakan bahwa Biden dan Salman mendiskusikan keamanan regional dan isu lainnya.
Di antara pembicaraan itu, Biden memberitahu kerajaan Saudi bahwa "dia ingin bekerja untuk membuat hubungan bilateral sekuat dan setransparan mungkin", kata Gedung Putih.
Baca juga: Dokumen Sangat Rahasia Ungkap Detail Keterlibatan Putra Mahkota Saudi dalam Pembunuhan Khashoggi
"Dua pemimpin itu menegaskan sifat hubungan bersejarah tersebut," kata Gedung Putih.
Namun, dalam laporan Gedung Putih itu tidak menyebutkan soal laporan Khashoggi, yang menguji hubungan dekat kedua negara selama beberapa dekade yang beraliansi dalam menghadapi pengaruh Iran di Timur Tengah.
Biden kemudian mengatakan kepada wartawan bahwa panggilan telepon mereka, yang pertama sejak dia menjabat bulan lalu, berjalan "bagus."
Baca juga: Hakim AS Minta Intelijen Ungkap Video Pembunuhan Jamal Khashoggi
Kantor beruta Saudi juga mengatakan catatan positif dari pecakapan Biden dan Raja Salman.
Dikatakan, Salman memberikan selamat kepada Biden atas jabatan barunya sebagai presiden AS.
Selanjutnya, kedua pemimpin negara itu menekankan "kedalaman" hubungan bilateral dan "pentingnya memperkuat kemitraan".
Baca juga: Sebelum Dibunuh, Jamal Khashoggi Sempat Diancam oleh Oknum Pejabat Arab Saudi
Laporan media Saudi itu juga tidak menyinggung sedikitpun laporan kasus pembunuhan Khashoggi.
Sementara, disebutkan mereka meninjau kegiatan regional Iran yang "menggoyahkan" dan AS "berkomitmen membela" Arab Saudi "melawan ancaman" dan Biden menjamin yidak menyetujui Iran "memiliki senjata nuklir".
Baca juga: Biden Tidak Berencana Menghubungi Putra Mahkota Arab Saudi, Kenapa?