Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengadilan AS Selidiki Keterlibatan Presiden Honduras dalam Kartel Narkoba

Kompas.com - 09/02/2021, 10:20 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Jaksa penuntut Amerika Serikat (AS) menyelidiki Presiden Honduras, Juan Orlando Hernandez yang dituduh terlibat dalam perdagangan narkotika berdarah di negara itu.

Dalam dokumen pengadilan yang diajukan pada Jumat malam waktu setempat (4/2/2021) di distrik New York dalam kasus Geovanny Feutes Ramirez, tersangka penyelundupan narkoba Honduras, jaksa federal mengatakan bahwa Hernandez menjadi target penyelidikan bersama dengan "pejabat tinggi" lainnya.

Melansir The Guardian pada Senin (8/2/2021), dokumen tersebut tidak menyebutkan apa yang sedang diselidiki dari Hernandez, presiden yang telah menjabat sejak 2014.

Baca juga: Hezbollah Bantah Disebut Ambil Untung Perdagangan Narkoba

Bulan lalu, jaksa penuntut AS mengatakan Hernandez "menerima jutaan dollar dari hasil perdagangan narkoba dan sebagai gantinya menjanjikan perlindungan penyelundupan narkoba dari jaksa, penegak hukum, dan ekstradisi ke Amerika Serikat".

Pemerintah Honduras tidak segera memberikan tanggapan terhadap permintaan terhadap pemberitaan tersebut.

Sedangkan, Hernandez berulang kali membantah memiliki hubungan apa pun terhadap kartel narkoba itu.

Baca juga: Hormati Bosnya yang Ditahan, Kartel Narkoba Sinaloa Gelar Pesta Besar

Presiden Honduras telah menjadi sekutu utama AS di kawasan itu, sehingga dikatakan penyelidikan dapat mempersulit upaya pemerintahan Biden untuk berinvestasi 4 miliar dollar AS (Rp 56 triliun) di Amerika Tengah, termasuk di Honduras, untuk mengatasi penyebab migrasi.

Pada Januari kemarin, ribuan orang Honduras bergabung dengan salah satu karavan migran menuju AS.

Banyak yang menyebutkan bahwa ribuan orang itu ingin meninggalkan Honduras didorong karena negara asal mereka mengalami kekerasan yang merajalela, pemerintahan yang korup, dan kemiskinan memburuk.

Baca juga: 5 Bos Kartel Narkoba Terkaya Sepanjang Sejarah, dari Pablo Escobar hingga Ochoa Bersaudara

Dana Frank, pakar Honduras dan profesor di Universitas California, Santa Cruz, mengatakan pengungkapan itu menimbulkan pertanyaan sulit bagi pemerintahan baru Joe Biden.

"Akankah pemerintahan Biden, terlepas dari bukti lebih lanjut ini, terus menopang dan mendanai pemerintahan Hernández, termasuk polisi dan militernya yang korup, yang melindungi pengiriman narkoba sesuai keinginannya?” ujar Frank.

Jaksa juga mengatakan bahwa bantuan dari pemerintah Honduras dalam penyelidikan yang sedang berlangsung "hampir tidak ada".

Jaksa menuduh pemerintah Honduras memberikan "catatan terbatas" dan tidak menghormati permintaan ekstradisi untuk calon saksi yang akan melawan presiden.

Baca juga: Kartel Narkoba Tangkap 3 Pencuri, Tangannya Dipotong dan Ditinggal di Tepi Jalan

Nama Hernández sering muncul dalam pengajuan pengadilan AS terhadap Fuentes Ramírez, serta dalam kasus terhadap saudara laki-laki presiden, Tony Hernández, yang dihukum dalam kasus konspirasi narkoba 2019.

Pengajuan pengadilan sebelumnya juga menunjukkan bahwa, sekitar 2013, Administrasi Penegakan Narkoba AS mulai menyelidiki Hernández dan lainnya untuk perdagangan narkoba serta pencucian uang.

Pengajuan pada Jumat (4/2/2021) tampaknya menjadi konfirmasi pertama dari jaksa penuntut AS bahwa presiden Honduras saat ini sedang diselidiki oleh Amerika Serikat.

Baca juga: Kejam dan Brutal: Berikut Profil 4 Kartel Narkoba Terkuat di Meksiko

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com