Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jerman Rayakan 1.700 Tahun Sejarah Kehidupan Yahudi

Kompas.com - 25/01/2021, 22:29 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

BERLIN, KOMPAS.com - Ragam perhelatan menghiasi peringatan 1.700 tahun kehidupan Yahudi di Jerman pada 2021.

Trauma Holocaust dan antisemitisme mengispiransi ajakan dialog, terutama dengan kaum muslim yang kian relevan di Eropa.

Pada 321, Kaisar Romawi Konstantin akhirnya mengizinkan kaum Yahudi bekerja untuk pemerintah kota dan administrasi Vatikan, Kuria Roma, di Koln.

Dekrit tersebut merupakan jejak sejarah paling kuno yang membuktikan keberadaan Yahudi di utara Alpen.

"Kehidupan Yahudi di wilayah yang sekarang kita sebut sebagai Jerman, sudah ada jauh lebih lama ketimbang negara Jerman sendiri,” kata Maram Stern, Direktur Kongres Yahudi Internasional, Kamis (30/12/2020).

Baca juga: Kisah Para Perempuan Penyiksa di Kamp Konsentrasi Nazi Jerman

"Sebab itu kita harus semakin melindungi kehidupan Yahudi dari kebencian kuno maupun yang baru," imbuh Stern.

Hingga abad ke-10, tercatat hanya 5.000 orang Yahudi hidup di wilayah kekuasaan Dinasti Karolinga.

Selama tiga setengah abad kemudian kehidupan Yahudi berkembang pesat di bawah perlindungan kerajaan atau gereja. Mereka merupakan pedagang dan bankir yang berpengaruh.

Namun Perang Salib akhirnya membawa petaka bagi bangsa minoritas tersebut. Pembantaian dan genosida, antara lain demi menguasai kekayaan warga Yahudi, berlangsung di bawah pengawasan gereja.

Hingga abad ke-19, kehidupan Yahudi tidak pernah lagi semarak seperti pada masa keemasan tersebut.

Baca juga: Jerman Beli 200.000 Obat Covid-19 yang Dipakai Trump

Konfrontasi antisemitisme di tahun perayaan

Sepanjang tahun 2021 Jerman akan menggelar lebih dari 1.000 acara untuk merayakan sejarah kehidupan Yahudi.

Salah satunya adalah Festival Tabernakel pada musim gugur. Festival ini merupakan salah satu tradisi umat Yahudi untuk merayakan hasil panen.

"Rangkaian acara diniatkan untuk mengenal kebudayaan Yahudi dengan lebih dalam,” kata Jurgen Ruttgers dari yayasan penyelenggara.

"Karena kita di Jerman banyak berutang budi kepada saudara kita yang Yahudi,” imbuhnya.

Dia mengakui tahun perayaan digelar ketika sentimen antisemitisme kembali meruak di Eropa.

Baca juga: Varian Baru Virus Corona Asal Brasil Terdeteksi di Jerman

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com