AMAZONAS, KOMPAS.com - Negara Bagian Amazonas Brasil mengangkut 60 bayi prematur dari rumah sakit di Manaus untuk perawatan darurat di Sao Paulo.
Kedua rumah sakit itu berjarak 3.875 kilometer (2.407 mil). Namun hal itu harus dilakukan karena kurangnya pasokan oksigen di fasilitas kesehatan di negara bagian tersebut.
Informasi tersebut, yang diterbitkan oleh CNN Brasil, dikonfirmasi pada Jumat (15/1/2021) oleh Gubernur Negara Bagian Sao Paulo, Joao Doria.
Gubernur itu juga mengkritik Presiden Brasil, Jair Bolsonaro atas penanganannya terhadap pandemi di Brasil.
"Sao Paulo akan menerima semua bayi yang bisa diangkut. Ini adalah akhir dunia, tidak memiliki oksigen untuk bayi prematur. Sungguh tidak tanggung jawab pemerintah Bolsonaro," kata Doria.
“Rumah sakit swasta di Manaus, kota berpenduduk 2 juta orang, hanya memiliki pasokan oksigen untuk 36 jam ke depan,” kata sekretaris jenderal Federasi Rumah Sakit Brasil, Aramacy Pinto, kepada CNN Brasil, Jumat (16/1/2021).
Baca juga: Makin Kewalahan, Hampir 40 Persen Pasien Covid-19 Dirawat di Rumah Sakit Brasil Meninggal Dunia
Pinto mengatakan pengiriman tabung oksigen terakhir ke rumah sakit Manaus tiba lebih awal pada Jumat. Pengiriman berikutnya dijadwalkan tiba dalam 24 jam ke depan.
Namun dia khawatir itu akan ditunda karena permintaan yang tinggi di seluruh wilayah.
Pihak berwenang telah meminta pabrik oksigen dan industri lokal memproduksi sebanyak mungkin pasokan untuk rumah sakit.
“Perusahaan peralatan rumah tangga Electrolux mengatakan akan menyerahkan pasokan oksigen yang digunakan dalam pembuatan AC ke rumah sakit umum,” menurut CNN Brasil.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan