WASHINGTON, KOMPAS.com - Setelah pengunjuk rasa pro-Trump menyerbu Gedung Capitol AS pada Rabu (6/1/2021), semakin banyak pemimpin Republik meyakini Donald Trump harus dicopot dari jabatannya sebelum 20 Januari.
CNN melaporkan, empat dari mereka menyerukan agar Amandemen ke-25 dicabut, dan dua lainnya mengatakan Presiden harus dimakzulkan.
"Dia harus diberhentikan dan disingkirkan," kata seorang pejabat terpilih dari Partai Republik.
Seorang mantan pejabat senior mengatakan tindakan Presiden mengerikan dan cukup untuk menyingkirkannya, meski dengan waktu yang singkat dalam masa jabatannya.
"Saya pikir ini sangat mengejutkan bagi sistem," kata mantan pejabat itu. "Bagaimana Anda menahannya selama dua minggu setelah ini?"
Dengan memakzulkan dan memberhentikan Trump, bahkan pada tahap akhir masa jabatannya, Senat bisa mendiskualifikasi Trump agar tidak pernah menjabat lagi.
Namun di sisi lain, mengaktifkan Amendemen 25 itu membutuhkan dukungan dari Wakil Presiden Mike Pence dan mayoritas menteri lainnya.
Aturan mainnya, Pence dan mayoritas menteri itu bakal mendeklarasikan bahwa sang presiden sudah tidak sanggup lagi menjalankan tugasnya. Sebuah langkah yang tentu mengejutkan di dua pekan terakhir.
Pasalnya, langkah itu belum pernah terjadi sebelumnya.
Baca juga: Demo AS Rusuh, Seruan agar Trump Dimakzulkan Kembali Muncul
“Beberapa anggota kabinet tengah mengadakan diskusi awal tentang penerapan Amandemen ke-25,” kata sumber Partai Republikan kepada CNN.
Diskusi sedang berlangsung tetapi tidak jelas apakah akan ada cukup anggota kabinet untuk menjalankan proses pencopotan Trump.
Pembicaraan telah berlangsung di Capitol Hill dan beberapa senator telah diberitahu tentang diskusi tersebut, kata sumber itu.
Dalam beberapa menit setelah para pengunjuk rasa menerobos Gedung Capitol pada Rabu sore, Partai Republik meninjau kembali gagasan untuk mencopot Trump dari jabatannya.
Pilihan itu ditolak oleh hampir semua anggota partai, selama persidangan pemakzulan tahun lalu.
Kecaman keras kepada Trump juga belum pernah terjadi sebelumnya.