Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Pemimpin Partai Republik Marah, Berbalik Meminta Trump Segera Disingkirkan

Kompas.com - 07/01/2021, 12:18 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CNN

WASHINGTON, KOMPAS.com - Setelah pengunjuk rasa pro-Trump menyerbu Gedung Capitol AS pada Rabu (6/1/2021), semakin banyak pemimpin Republik meyakini Donald Trump harus dicopot dari jabatannya sebelum 20 Januari.

CNN melaporkan, empat dari mereka menyerukan agar Amandemen ke-25 dicabut, dan dua lainnya mengatakan Presiden harus dimakzulkan.

"Dia harus diberhentikan dan disingkirkan," kata seorang pejabat terpilih dari Partai Republik.

Seorang mantan pejabat senior mengatakan tindakan Presiden mengerikan dan cukup untuk menyingkirkannya, meski dengan waktu yang singkat dalam masa jabatannya.

"Saya pikir ini sangat mengejutkan bagi sistem," kata mantan pejabat itu. "Bagaimana Anda menahannya selama dua minggu setelah ini?"

Dengan memakzulkan dan memberhentikan Trump, bahkan pada tahap akhir masa jabatannya, Senat bisa mendiskualifikasi Trump agar tidak pernah menjabat lagi.

Namun di sisi lain, mengaktifkan Amendemen 25 itu membutuhkan dukungan dari Wakil Presiden Mike Pence dan mayoritas menteri lainnya.

Aturan mainnya, Pence dan mayoritas menteri itu bakal mendeklarasikan bahwa sang presiden sudah tidak sanggup lagi menjalankan tugasnya. Sebuah langkah yang tentu mengejutkan di dua pekan terakhir.

Pasalnya, langkah itu belum pernah terjadi sebelumnya.

Baca juga: Demo AS Rusuh, Seruan agar Trump Dimakzulkan Kembali Muncul

“Beberapa anggota kabinet tengah mengadakan diskusi awal tentang penerapan Amandemen ke-25,” kata sumber Partai Republikan kepada CNN.

Diskusi sedang berlangsung tetapi tidak jelas apakah akan ada cukup anggota kabinet untuk menjalankan proses pencopotan Trump.

Pembicaraan telah berlangsung di Capitol Hill dan beberapa senator telah diberitahu tentang diskusi tersebut, kata sumber itu.

Dalam beberapa menit setelah para pengunjuk rasa menerobos Gedung Capitol pada Rabu sore, Partai Republik meninjau kembali gagasan untuk mencopot Trump dari jabatannya.

Pilihan itu ditolak oleh hampir semua anggota partai, selama persidangan pemakzulan tahun lalu.

Kecaman keras kepada Trump juga belum pernah terjadi sebelumnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com