Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Tradisi Unik Malam Tahun Baru di Dunia dari Bakar Orang-orangan Sawah sampai Bebicara dengan Binatang

Kompas.com - 01/01/2021, 11:59 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Tahun Baru di setiap negara bisa jadi dirayakan dengan tradisi unik atau aneh yang berbeda-beda, tidak sekadar menyalakan kembang api, memainkan terompet meriah, dan makan makanan yang lezat.

Ada yang merayakan malam Tahun Baru dengan membakar patung dan memecahkan piring hingga membuang furnitur ke luar jendela serta berbicara dengan binatang.

Itu beberapa tradisi Tahun Baru yang paling aneh dan gila dari seluruh dunia.

Berikut perayaan unik Tahun Baru lainnya yang dirangkum Kompas.com yang dilansir dari Mirror pada Kamis (31/12/2020):

Baca juga: 26 Orang Tewas dan Lebih dari 60 Orang Luka-luka dalam Ledakan Jelang Tahun Baru di Yaman

1. Ekuador: pembakaran orang-orangan sawah

Untuk menghalau nasib buruk atau hal buruk yang telah terjadi selama 12 bulan terakhir, warga Ekuador membakar orang-orangan sawah yang dipenuhi kertas pada tengah Malam Tahun Baru.

Mereka juga membakar foto-foto yang mewakili hal-hal tahun lalu.

2. Denmark: piring rusak

Ternyata bukan hanya orang Yunani yang menikmati menghancurkan barang pecah belah selama acara perayaan.

Orang Denmark juga melemparkan piring-piring tak terpakai yang telah disimpan sepanjang tahun di depan pintu keluarga dan teman-teman pada Malam Tahun Baru.

Baca juga: Selamat Tinggal 2020! Negara Mana yang Merayakan Tahun Baru Duluan dan Siapa yang Terakhir?

3. Jepang: 108 kali berbunyi

Di Jepang, lonceng dibunyikan 108 kali dalam tradisi Budha yang diyakini bisa menghapus semua dosa manusia.

Ini juga dianggap sebagai bentuk harapan keberuntungan untuk tersenyum atau tertawa menjelang Tahun Baru.

4. Filipina: hal-hal bulat

Orang-orang Filipina menggunakan benda-benda bermotif atau berbentuk bulat pada Malam Tahun Baru, untuk mewakili koin dan kekayaan, seperti mengenakan pakaian bermotif polkadot.

Aksi mereka sebagai bentuk pengharapn yang dapat membawa kemakmuran dan kekayaan untuk tahun depan.

Mereka juga mengonsumsi makanan berbentuk bulat, menyimpan koin di saku.

Baca juga: Sepinya Tahun Baru Saat Pandemi Covid-19: Beragam Restriksi dan Hilangnya Kembang Api

5. Italia: melempar furnitur keluar jendela

Pada Malam Tahun Baru di beberapa bagian Italia, membuang furnitur lama dari balkon merupakan tradisi untuk melambangkan awal yang baru untuk tahun depan.

Untuk mencegah cedera, sebagian besar penduduk setempat hanya melakukannya pada benda kecil dan lunak.

6. Amerika Selatan: pakaian dalam berwarna

Di negara-negara Amerika Selatan seperti Meksiko, Bolivia, dan Brasil, dipercayai keberuntungan untuk tahun depan ditentukan oleh warna pakaian dalam.

Mereka yang ingin mencari cinta mengenakan celana dalam warna merah saat Tahun Baru, sementara mereka yang mengharapkan kekayaan harus memilih warna kuning.

Jika hanya mencari kedamaian, sudah cukup dengan celana dalam warna putih.

Baca juga: Wuhan Rayakan Tahun Baru dengan Meriah Ketika Nol Kasus Covid-19 Sejak Mei

7. Argentina: melempar kertas keluar jendela

Orang Argentina merobek semua dokumen dan kertas lama mereka sebelum tirai dibuka pada tahun itu, untuk melambangkan meninggalkan masa lalu.

Mereka kemudian melemparkan potongan-potongan kertas itu keluar jendela seperti confetti, sekitar jam makan siang pada 31 Desember.

8. Rumania: berbicara dengan binatang

Para petani Rumania menghabiskan Tahun Baru mereka untuk mencoba berkomunikasi dengan ternak mereka, dan mendapatkan keberuntungan jika mereka berhasil.

Baca juga: Kim Jong Un Tulis Surat ke Rakyatnya di Tahun Baru, Apa Isinya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com