Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris: Varian Baru Virus Corona 54 Persen Lebih Menular

Kompas.com - 30/12/2020, 21:15 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber The Sun

LONDON, KOMPAS.com - Varian baru virus corona mendatangkan ancaman yang semakin tinggi di London dengan lebih dari 50 persen lebih menular.

Orang dengan varian baru virus corona 54 persen lebih mungkin menularkan ke orang lain, menurut Badan Kesehatan Masyarakat Inggris (PHE), seperti yang dilansir dar The Sun pada Selasa (29/12/2020).

Meskipun lebih menular, varian baru virus corona tersebut tampaknya tidak menyebabkan gejala yang lebih buruk atau lebih banyak kematian.

Baca juga: Untuk Pertama Kali, Australia Laporkan Kasus Varian Baru Virus Corona asal Afrika Selatan

Sebuah laporan PHE membandingkan 1.769 orang dengan mutasi Covid-19 dan jumlah orang yang sama dengan jenis kelamin, usia, tempat tinggal serta tanggal infeksi yang sama, tetapi dengan jenis virus yang berbeda.

Selain itu, ditemukan juga bahwa varian baru virus corona tidak lebih menular di antara anak-anak dibandingkan varian virus corona lain.

Baca juga: Terus Menyebar, Chile Laporkan Kasus Varian Baru Virus Corona Pertama di Amerika Latin

Lonjakan kasus

Kemunculan varian baru virus corona disebut sebagai alasan melonjaknya kasus di London, yang telah mendorong lockdown ketat Tier 4 di daerah tersebut.

Inggris telah mencatat 53.135 kasus virus corona dalam 24 jam terakhir dalam peningkatan terbesar.

Ada 414 kematian baru, menjadikan totalnya menjadi 71.567, melewati puncak jumlah April.

Laporan itu muncul ketika terungkap jenis virus corona yang mirip dengan varian baru virus corona yang pertama muncul di Inggris, telah menyebar melalui Italia pada Agustus.

Baca juga: Kasus Varian Baru Virus Corona Muncul di AS untuk Pertama Kali, Total 20 Negara Terjangkit

"Varian Italia" beredar beberapa pekan sebelum kasus pertama varian baru virus corona Inggris yang diketahui dan bisa menjadi "pendahulu" mutasi di Inggris, menurut ahli virologi Arnaldo Caruso.

Para ilmuwan menemukan "varian Italia" tersebut saat menganalisis sampel swab dari seorang pasien yang menderita infeksi Covid-19 yang persisten, kata presiden Perhimpunan Virologi Italia kepada kantor berita Adnkronos.

Pasien tersebut pertama kali didiagnosis dengan Covid-19 pada April, tetapi masih mencatat "hasil positif dengan virus yang bermuatan tinggi" pada Agustus.

Baca juga: Peringatan Ahli: Lockdown Inggris Tidak Memperlambat Penyebaran Varian Baru Virus Corona

India hari ini menjadi negara terbaru yang mengumumkan varian baru virus corona dari Inggris telah masuk di dalam negerinya, setelah 6 orang yang baru saja kembali dari Inggris dinyatakan positif.

Pejabat di India telah mulai melacak kontak dekat dan anggota keluarga dari 6 orang yang dinyatakan positif menggunakan varian baru, lapor BBC.

Penumpang yang tiba dari Inggris akan menjalani tes di semua bandara di negara itu, kata pernyataan resmi.

Baca juga: Ini Alasan Varian Baru Virus Corona Belum Terdeteksi di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

Global
Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com