Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Bersenjata Bantai 100 Orang Etnis Etiopia dalam Serangan Fajar

Kompas.com - 24/12/2020, 14:09 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber REUTERS

Dia mengatakan keinginan penduduk untuk perdamaian "melebihi agenda yang memecah belah".

Baca juga: Sengketa Bendungan GERD di Sungai Nil, Ethiopia Yakin Tak Rugikan Siapa Pun

Verifikasi identitas

Gashu Dugaz, seorang pejabat senior keamanan regional, mengatakan pihak berwenang mengetahui serangan Benishangul-Gumuz.

Saat ini, sedang memverifikasi identitas para penyerang dan korban, tetapi tidak memberikan informasi lebih lanjut.

Benishangul-Gumuz adalah rumah bagi beberapa kelompok etnis termasuk orang Gumuz.

Namun dalam beberapa tahun terakhir, petani dan pengusaha dari wilayah tetangga Amhara mulai pindah ke daerah tersebut, mendorong beberapa orang Gumuz untuk mengeluh bahwa tanah subur telah diambil.

Beberapa pemimpin Amhara sekarang mengatakan bahwa sebagian tanah di wilayah itu, terutama di zona Metekel, menjadi milik mereka, klaim yang membuat marah orang Gumuz.

"Dalam serangan sebelumnya, yang terlibat adalah orang-orang yang berasal dari 'hutan', tetapi dalam kasus ini, para korban mengatakan bahwa mereka mengenal orang-orang yang terlibat dalam penyerangan tersebut," kata komisi hak asasi dalam pernyataannya.

Baca juga: Internet di Ethiopia Mati di Tengah Protes Kematian Seorang Penyanyi

Bergulat dengan kekerasan

Negara terpadat kedua di Afrika itu telah bergulat dengan kekerasan mematikan yang sering terjadi sejak Perdana Menteri Abiy Ahmed diangkat pada 2018.

Pemilu yang dijadwalkan tahun depan diperkirakan akan semakin meningkatkan ketegangan yang membara atas tanah, kekuasaan, dan sumber daya.

Di bagian terpisah negara itu, militer Etiopia telah memerangi pemberontak di wilayah Tigray utara selama lebih dari 6 pekan dalam konflik yang telah menyebabkan hampir 950.000 orang mengungsi.

Pengerahan pasukan federal di sana telah menimbulkan kekhawatiran akan kekosongan keamanan di wilayah yang bergolak lainnya di Afrika.

Etiopia juga memerangi pemberontakan di wilayah Oromiya dan menghadapi ancaman keamanan jangka panjang dari Muslim ekstremis Somalia di sepanjang perbatasan timur.

Baca juga: Seorang Pria Culik, Perkosa, dan Bunuh Gadis 6 Tahun Etnis Minoritas Myanmar, Dituntut Hukuman Mati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com